Komposisi Bahan Campuran Beton
Komposisi Bahan Campuran Beton |
Penggunaan Semen Portland
Penggunaan semen portland |
Penggunaan bahan C3A yang terlalu tinggi akan dibatasi. hal ini dilakukan agar Proses hidrasi berjalan tidak terlau cepat, kecuali dikehendaki demikian. proses yang terlalu cepat tanpa diikuti dengan tindakan yang baik dalam pelaksanaan dan perawatan beton segar yang telah mengeras akan menyebabkan retak-retak dalam beton.
Kehalusan butir semen juga harus diperhatikan, karena hal ini akan menyebabkan lebih cepat terjadi proses hidrasi (heat generation). untuk itu jumlah semen minimun perlu diperhatikan. jumlah semen minimum ini dapat direduksi dengan penggunaan bahan tambah (admixture) ataupun abu terbang (fly-ash).
Kehalusan butir semen juga harus diperhatikan, karena hal ini akan menyebabkan lebih cepat terjadi proses hidrasi (heat generation). untuk itu jumlah semen minimun perlu diperhatikan. jumlah semen minimum ini dapat direduksi dengan penggunaan bahan tambah (admixture) ataupun abu terbang (fly-ash).
Penggunaan Agregat
Penggunaan Agregat pada Campuran Beton |
Temperatur dari agregat halus diperhatikan karena suhu agregat akan menyebabkan naiknya temperatur dalam campuran yang pada akhirnya akan menyebabkan kehilangan panas yang lebih cepat dalam beton segar.
Untuk itu agregat harus diletakan dalam kondisi yang terlindung, jika agregat diletakan dalam lapangan terbuka (stock-field) dengan suhu udara lebih besar dari 30 Derajat Celcius, maka pada waktu akan digunakan, agregat sebaiknya disiram dahulu (sprinkling) untuk mendinginkan suhu permukaannya.
Hal lain yang dapat dilakukan adalah mengurangi kehilangan air akibat absorsi (penyerapan) oleh agregat yang terlalu cepat. dari hasil penyelidikan secara empiris diketahui bahwa penurunan temperatur agregat sebesar 10 C akan menurunkan temperatur beton sebesar 6 derajat Celcius
Untuk itu agregat harus diletakan dalam kondisi yang terlindung, jika agregat diletakan dalam lapangan terbuka (stock-field) dengan suhu udara lebih besar dari 30 Derajat Celcius, maka pada waktu akan digunakan, agregat sebaiknya disiram dahulu (sprinkling) untuk mendinginkan suhu permukaannya.
Hal lain yang dapat dilakukan adalah mengurangi kehilangan air akibat absorsi (penyerapan) oleh agregat yang terlalu cepat. dari hasil penyelidikan secara empiris diketahui bahwa penurunan temperatur agregat sebesar 10 C akan menurunkan temperatur beton sebesar 6 derajat Celcius
Penggunaan Air
Suhu Air, terutama yang berada dalam reservoir, harus diperhatikan. sebagai tindakan pencegahan, warna terang ( misalnya putih ) dapat diberikan pada dinding reservoir. hasil penyelidikan secara empirin menunjukan bahwa penurunan temperatur agregat sebesar 10 derajat celcius akan menurunkan temperatur beton sebesar 2-3 Derajat Celsius.
Penggunaan Bahan Tambah
Penggunaan Admixture dalam Beton |
Bahan tambah digunakan sesuai dengan kondisi dari lingkungan dan keinginan dari sifat pengerjaan. bahan tambah yang digunakan dalam pelaksanaan pengerjaan di lapangan adalah sebagai berikut :
Bahan Tambah Beton : Superplasticizer
Bahan Tambah Superplasticizer |
Bahan ini mengurangi jumlah air yang dipakai, untuk mendapatkan workability (Flowing concrete) yang baik. jika jumlah air tetap dan FAS tetap maka kebutuhan akan semen menjadi minimum. hal tersebut akan sangat menghemat biaya karena mudah dikerjakan dengan tenaga yang sedikit. Beton semacam ini disebut dengan Self-beveling concrete. Flowing concrete mempunyai sifat kohesif yang baik dan tidak menunjukan segregation, dan kemampuan untuk mempertahankan nilai slump yang baik, tergantung dari jenis semen yang digunakan. bahan ini akan meningkatkan kelecakan beton lebih lama pada waktu yang tinggi. produk yang cukup dikenal untuk mempertahankan slumps-loss dan retardations ini adalah generasi ke-IV superplaticizer dari SIKAMENT-PMI-3
Bahan Tambah Beton : Plasticity Retarding Agent.
Komposisi Pemakaian Bahan Tambah |
Bahan ini memberikan sifat retarding bersamaan dengan plasticizer dan akan mengurangi jumlah air yang akan dipakai sehingga proses hidrasi akan lebih lama dan akan mengurangi susut-rangkat. produk yang berada dipasaran bercirikan dengan huruf R, misaknya Plastocrete-R dari SIKAMENT.
Bahan Tambah Beton : Retarder
Retarder dalam keadaan cair biasanya juga berfungsi sebagai Plasticizer pada beton. pengaruh retarder disesuaikan dengan dosis (Manual-books) yang diberikan
Demikianlah sedikit pembahasan tentang Komposisi Bahan Campuran Beton semoga bermanfaat. Jika ada yang salah mohon diberikan komentar dibawah ini.
Anda Bisa Membaca Artikel lain tentang Konstruksi Beton dibawah ini. Jika anda suka mohon Like dan diBagikan ke teman-teman yang lain. Terima Kasih
- Aktivitas Pengerjaan Beton
- Cara Penuangan Beton dalam Air - New !!
- Cara Perawatan Beton Terbaru - New !!
- Cara dan Prosedur Penuangan Adukan Beton - New !!
- Cara dan Proses Pemadatan Beton - New !!
- Kebutuhan Beton Konstruksi di Indonesia
- Kebutuhan Dalam Penyeledikan Beton
- Pekerjaan Konstruksi Beton
- Penerapan Besi Beton Bertulang Pada Konstruksi
- Pengangkutan Beton Segar - New !!
- Pengenalan Form Work pada Proyek Konstruksi
- Pengerjaan Beton pada Cuaca Panas - New !!
- Perkerasan Jalan Beton Prategang
- Persyaratan Bahan Bangunan Beton
- Riwayat Perkembangan Beton
- Sifat dan Karakteristik Perancangan Beton
- Sifat-Sifat Beton Segar - New !!
- Syarat Pengadukan Beton SNI - New !!
- Syarat perancangan Beton SNI
- Tata Cara Pengadukan Beton - New !!
Posting Komentar untuk "Komposisi Bahan Campuran Beton"