Pengertian Koefisien Dasar Bangunan (KDB)

Pengertian Koefisien Dasar Bangunan (KDB)

 Seperti yang sering kami ucapkan di berbagai artikel yang kami buat Pengertian Koefisien Dasar Bangunan (KDB)

Seperti yang sering kami ucapkan di berbagai artikel yang kami buat, bahwa ada banyak istilah-istilah yang harus kalian ketahui sebelum kalian memasuki dunia industri properti ini. Salah satu istilah yang sering kita dengar adalah KDB dan KLB yang merupakan sebuah singkatan dari Koefisien Dasar Bangunan dan Koefisien Luas Bangunan. Kedua istilah ini selalu berkesinambungan dan tidak dapat dipisahkan, karena dapat berpengaruh dengan perencanaan pembangunan sebuah bangunan.

Setiap kawasan memiliki KDB dan KLB sendiri untuk menetapkan standar suatu kawasan tersebut, dan standar tersebut sudah di tetapkan oleh pemerintah. Salah satu contoh nya adalah kawasan di sekitaran bandara yang tidak boleh di bangun bangunan yang tinggi, sebab dapat mengganggu kegiatan penerbangan. Atau daerah yang menjadi resapan air yang harus menyisakan luas tanah dari pinggir sungai sekitar 15 meter sebagai lahan hijau.
Baca Juga : Toleransi Ukuran Besi Beton 
Koefisien Dasar Bangunan ini sendiri ditandai dengan persentase, seperti misalnya kawasan dengan KDB 80% , maka luas bangunan yang akan anda bangun dengan KDB dengan 80% luas bangunan akan lebih kecil dari KDB tersebut. Untuk Pengertian Koefisien Dasar Bangunan adalah total maksimal luas lantai dasar bangunan yang akan anda bangun di bandingkan dengan luas tanah anda. untuk lebih jelasnya anda dapat melihat contoh di bawah ini.

Contoh Koefisien Dasar Bangunan

Baca Juga : Peralatan Menggambar Bangunan Secara Manual
Jika luas tanah anda adalah 300 m2 dan Koefisien Dasar Bangunan untuk area tersebut adalah 80%. Maka maksimal luas lantai bangunan yang akan anda bangun adalah 80% x 300 m2 = 240 m2. Jadi luas lantai bangunan yang akan anda bangun adalah 240 m2. Dan menurut Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 441 Tahun 1998, setiap area yang setiap bangunan yang dinding pembatasnya memiliki tinggi kurang dari 1.2 meter, maka tidak termasuk kedalam KDB.

Maka dari itu untuk anda yang ingin membangun sebuah bangunan anda harus mengecek terlebih dahulu ke Developer tanah anda atau Dinas Tata Kota.
Baca Juga : Cara Mudah Menggambar Gambar Perencanaan Atap
Terimakasih sudah membaca artikel tentang Pengertian Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Semoga artikel diatas bermanfaat untuk kalian semua.

Posting Komentar untuk "Pengertian Koefisien Dasar Bangunan (KDB) "