Cara Menghitung Gaya Ilmu Statika

Cara Menghitung Gaya Ilmu Statika

adalah cabang ilmu mekanika teknik yang mempelajari hubungan gaya Cara Menghitung Gaya Ilmu Statika

Bangunandasar.blogspot.com - Ilmu Satatika adalah cabang ilmu mekanika teknik yang mempelajari hubungan gaya-gaya atau pembebanan yang bekerja pada suatu sistem atau konstruksi yang dalam keadaan diam, seimbang, atau statis. Dalam ilmu pembangunan atau arsitektur, ilmu ini sangat penting karena kita dapat mengetahui seberapa besar beban yang mampu ditahan oleh satu bangunan yang berdiri kokoh. Dengan adanya ilmu ini kita dapat mengetahui berapa kekuatan maksimal beban dari satu bangunan

Pembebanan atau Loading pada Konstruksi sebuah bangunan sudah diatur pada Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung (PPIUG) pada tahun 1983. Didalam peraturan tersebut diterangkan berbagai macam aturan yang harus kalian mengerti dan pahami agar mampu menghasilkan bangunan yang kokoh. Ada 5 macam pembebanan yang harus di perhitungkan tersebut yaitu.
Baca Juga : Cara Render Standar di SketchUp
  • Beban Mati (Berat sendiri dari konstruksi dan bagian lain yang melekat)
  • Beban Hidup (Beban dari pemakaian gedung seperti rumah tinggal, kantor, dan lain sebagainya)
  • Beban Angin (Beban yang di sebabkan oleh tekanan angin)
  • Beban Gempa (Beban yang diakibatkan oleh gunjangan gempa)
  • Beban Khusus (Beban yang di hasilkan dari selisih suhu, penurunan, susut, dan lain sebagainya)
Dan jika melihat dari wujudnya beban tersebut bisa di kategorikan kan sebagai berikut
  • Beban Terpusat
  • Beban Merata
  • Beban Tak Merata
Beban tersebut memberi tekanan terhadap konstruksi seperti balok, kolom dan lain sebagainya yang dikategorikan sebagai garis sejajar dengan sumbunya. Untuk lebih jelasnnya berikut penjelasannya.
Beban Terpusat Adalah beban yang titik singgungnya sangat kecil yang dalam batas tertentu luas bidang singgung dapat terabaikan. Sebagai contoh beban akibat tekanan ban mobil atau motor, pasangan tembak setengah bata diatas balok, beton ataupun baja. Satuan Beban ini biasa dinyatakan dalam Newton atau turunannya KiloNewton (kN).

Beban Merata Adalah beban yang bekerja menyentuh bidang konstruksi yang cukup luas yang tidak dapat terabaikan. Satuan beban ini biasa di nyatakan dalam Newton atau Meter Persegi.

Beban Tak Merata Adalah dapat berupa beban berbentuk segtiga terbalik satu sisi maupun dua sisi, berbentuk trapesium dan lain sebagainya. Satuan beban ini dalam Newton per meter.

Contoh Perhitungan Beban

Beban yang bekerja pada balok beton bertulang ukuran 30 cm x 60 cm yang ditengah-tengahnya terdapat tembok pasangan setengah batu lebar 15 cm yang dipasang melintang dengan ukuran tinggi 3 m, panjang 4 m.

Jawaban :

Berat sendiri balok = 0.3 m x 0.6 m x 2400 kg/m3
                                  = 432 kg/m (kg/m gaya)

Gravitasi bumi         = 10 kg/msmaka beban menjadi 4320 N/m = 432 kN/m

Berat tembok sebagai beban terpusat sebesar :

= 0.15 m x 3 m x 4 m x 1700 kg/m3
= 3060 kg (kg gaya) = 30600 N = 30.6 kN

Begitulah sedikit ulasan tentang cara menghitung gaya statika. Terimakasih sudah mengunjungi blog kami dan membaca artikel tentang Cara Menghitung Gaya Ilmu Statika. Semoga artikel diatas bermanfaat untuk kalian semua

Posting Komentar untuk "Cara Menghitung Gaya Ilmu Statika"