Maka jalan satu-satunya saat itu adalah memantapkan hati membeli rumah dengan cara KPR.
Selain berburu rumah melalui pameran properti, website jual beli rumah, kami juga rajin berkeliling ke kompleks-kompleks perumahan di lokasi yang diminati untuk melihat-lihat apakah ada rumah second yang dijual.
Dalam mencari rumah idaman kriteria yang menurut kami paling penting adalah lokasi dan kondisi lingkungannya.
Mengapa demikian? Pertimbangannya adalah kalau kondisi rumah sudah tidak layak kita bisa melakukan renovasi, tetapi tentunya kalau lokasinya sudah tepat dan tidak salah.
Contoh lokasi yang salah seperti misalnya sangat jauh dari tempat kerja, terletak di lokasi yang rawan banjir, kondisi keamanan lingkungan yang buruk tentunya akan sangat sulit untuk mengatasinya karena itu semua di luar kendali kita.
Jika rumah yang dijual terletak di lokasi yang rawan banjir, silahkan simak artikel sebelumnya tentang 4 Tips Memilih Rumah Di Daerah Banjir.
Mencari rumah di pameran properti kadang juga kurang sesuai bagi kami yang mencari rumah tapak (landed house) dengan jarak yang tidak jauh dari lokasi tempat kerja.
Pada pameran properti biasanya yang ikut adalah perumahan baru yang lokasinya cenderung di pinggir kota atau bahkan di daerah peyangga seperti tangerang dan bekasi.
Yang paling sering kami lakukan adalah menggabungkan antara mencari rumah melalui website jual beli rumah dan berkeliling kompleks perumahan.
Dari website jual beli rumah seperti rumah123.com dan website agen properti kita akan mendapatkan informasi harga rumah dan lokasi daerahnya meski tanpa menyebut alamat pastinya.
Hampir semua listing di website jual beli rumah tidak menyebutkan alamat pasti dari rumah yang dijual supaya kita menghubungi penjual atau agen properti yang memasarkannya.
Padahal seperti kami sebutkan di atas, paling penting adalah kita mengetahui secara pasti lokasi dan kondisi lingkungan.
Tetapi karena sering berkeliling kadang tanpa menghubungi agen properti tersebut kita sudah dapat mengetahui alamat listing rumah yang dijual (yang biasanya dilampirkan foto).
Jika lokasi sudah tidak cocok atau harga juga tidak cocok misalnya terlalu mahal maka listing tersebut akan kami abaikan agar tidak membuang waktu dalam berburu rumah yang lain.
Jika lokasinya sesuai kriteria, dan harga juga masih mendekati budget yang dapat diusahakan maka selanjutnya adalah melihat langsung kondisi rumah tersebut.
Pertama kami menghubungi penjual atau agen properti dan mengadakan janji untuk melihat kondisi fisik rumah yang ditawarkan. Umumnya pihak penjual atau agen properti tidak keberatan dan dengan senang hati mengantar kita melihat kondisi rumah yang dijual.
Dari pengalaman mencari rumah idaman selama dua tahun kami sudah melihat banyak iklan rumah dijual sekaligus melihat kondisi fisik rumahnya.
Dari situ kami mendapatkan gambaran mengenai harga saat itu untuk properti di suatu lokasi dengan kondisi fisik tertentu sehingga sedikit banyak akan dapat menilai apakah harga yang ditawarkan terlalu tinggi, wajar, atau terlalu murah.
Posting Komentar untuk "Mencari Rumah Idaman, Sebuah Pengalaman "