Cara Maintenance Bulldozer


Pada umumnya mesin diesel pada forklift yang susah hidup disaat pagi hari atau kondisi mesin dalam keadaan dingin disebabkan glow plug atau busi pemanas atau permasalahan pada kelistrikan busi pijar.





Cara menganalisa dan menentukan rusak dari kelistrikan busi pemanas, cara mengetahuinya dengan cek voltage atau tegangan pada terminal busi pijar sesaat setelah kunci kontak on. Apabila tegangan 12 volt mesin diesel 1 accu berarti kerusakan busi pijar normal dan periksa juga busi pemanas kemungkinan ada yang rusak atau putus. Karena bila busi pemanas rusak mesin tidak dapat berpijar walau tegangan 12 volt dalam keadaan kunci kontak on.





Cara mengecek busi pemanas masih bagus atau tidak, pertama yang dilakukan menggunakan ampere meter atau tang ampere melihat arus listrik yang mengalir ke busi pijar dengan nilai tahan 1 ohm pada tegangan accu 12 volt secara keseluruhan. Apabila mesin menggunakan empat busi pijar secara keseluruhan 48 ampere akan diketahui dan dianalisa berapa busi pijar yang bekerja dan rusak atau mati.





Kedua dapat menggunakan avo meter digital atau avo meter jarum dengan memilih skala ohm meter dalam mengukur nilai resistensi atau nilai tahanan pemanas pada busi pijar, nilai tahanan busi pemanas normal biasanya kurang dari 1 ohm. Dalam mengukur nilai tahanan pada tiap busi pijar dengan melepaskan accu atau off kan kunci kontak dan membuka kabel utama ke busi pijar dengan melepaskan alat penghubung antar busi pijar, lalu ukur nilai tahanan pada ujung busi pemanas pada body busi pemanas yang tertanam di mesin.





Apabila busi pijar putus tidak menunjukkan nilai tahanan bisa dengan cara lain yaitu melepas busi pijar dari mesin, ukur menggunakan avo meter. 





Engage dan Disengaged









Pemindahan kecepatan dengan cara sederhana dalam kelebihan dari planetary gear system yaitu cukup membuat engage dan disengage clutchnya, dimana semua gear saling berhubungan satu sama lain, sehingga memungkinkan mengurangi kebisingan dari hubungan roda giginya pada waktu shifting. Jika ingin clutch engage menahan ring gear, mengirimkan oil pressure dari control valve dalam mendorong piston menekan disk dan plate, akibatnya ring gear tertahan putarannya.





Mengalihkan oil pressure kembali ke control valve atau tanki akan membuat piston kembali ke posisi semula dengan return spring. Ada beberapa gerak gear sistem antara lain:





  • Gerak mundur (Reverse Drive), yaitu ring gear ditahan dengan mengengagekan reverse clutch dan carrier akan berputar berlawanan dengan input shaftnya (sun gear).
  • Gerak maju (Forward Drive), yaitu sun gear ditahan dengan mengengagekan forwars clutch dan ring gear akan diputar lebih cepat searah carrier.
  • Pengoperasian clutch, yaitu untuk menahan ring gear menggunakan susunan disk dan plate, dimana clutch terdiri dari piston, plates, discs, pins dan piston return springs.
  • Clutch engaged, yaitu oli dari control valve mengalir melalui housing ke bagian belakang piston, dimana piston menekan plates dan disks secara bersamaan dan menghentikan ring gear.
  • Clutch disengaged, yaitu ketika aliran suplai oli dari control valve dihentikan, piston dikembalikan ke posisi semula oleh return spring sehingga ring gear kembali bebas.




Rotasi clutch selalu berputar bersamaan dengan output shaft tidak seperti clutch lainnya, sehingga oil pressure dikirim kepadanya melalui shaft untuk kepentingan clutch akan sulit di drain kepadanya melalui shaft kepentingan clutch sulit di drain kembali ke case, dikarenakan adanya gaya centrifugal. Oleh karena itu diciptakan ball check valve yang berfungsi antara lain:





  • Menutup drain port saat oil pressure masuk untuk engage clutch dengan baik tidak ada kebocoran.
  • Membuka drain port dengan adanya gaya centrifugal dimana oli tadi akan cepat keluar atau drain dan clutch akan cepat untuk disengaged.




Selain menggunakan ball check valve, pada tipe lain mempercepat proses disengaged digunakan orifice sebagai pengganti ball check valve.





Machine Inspection Program





Untuk memastikan fuel throttle lever linkage atau throttle pedal dalam kondisi normal, pengukuran dilakukan dengan stall speed sebagai berikut radiator coolant temperatur antara 70-90 (temperatur kerja), memastikan fuel throttle lever diposisikan pada stopper low dan high dan menghidupkan engine ukur speed saat low dan high.





Compression pressure (kg/cm2), dapat mengetahui tingkat keausan pada liner dan ring piston atau kondisi valve guide atau steam dengan prosedur sebagai berikut: radiator coolant temperatur kurang lebih 60 derajat celsius, cracking rpm antara 150 sampai 250 rpm, untuk memastikan tercapai dengan memasang tachometer, valve clearance standar, lepas nozzle atau injektor dan pasang adapter (nozzle palsu) sambungkan dengan pressure gauge, tutup fuel line pada posisi shut off agar tidak terjadi fuel injection, putar (crangking) engine dengan tenaga baterai saja (engine tidak hisup) dan ukur compression pressure lakukan 3 sampai 4 kali dan ambil nilai rata-rata, agar baterai lebih tahan lama buka semua nozzle atau injektor.





Operating force of fuel control lever untuk mengetahui gaya yang diperlukan dalam menggerakkan pedal decelaerator dari posisi high – low sebagai indikasi sistem lubricating linkage kondisinya normal agar didapatkan kemudahan dan kenyamanan pengoperasian.





Untuk mengetahui jumlah penambahan oli disebabkan adanya oli yang masuk ke dalam ruangan melalui ring piston atau valve steam, sehingga ikut terbakar, pengukuran perbandingan berdasarkan jumlah penambahan oli dengan jumlah bahan bakar (fuel) yang dipergunakan.





Pada dasarnya untuk mengetahui kemampuan torque converter dalam menyalurkan tenaga engine ke power train sebelum melakukan T/C stall harus melakukan pengecekan fuel and air system engine dengan menyakinkan kondisinya normal.





Pada akhirnya dipergunakan sebagai salah satu cara mengetahui performance engine saat terpasang pada unit dengan mempertimbangkan bahwa performance torque converter relatif lebih stabil dibandingkan engine dengan frekwensi kerusakan antara kedua komponen tersebut.



class = "fb-comments"
data-href = "https://arparts.id/perbaikan-bulldozer/"
data-numposts = "10"
data-lazy = "true"
data-colorscheme = "light"
data-order-by = "social"
data-mobile=true>


Posting Komentar untuk "Cara Maintenance Bulldozer"