Kereta Api Perkotaan Indonesia

Kereta Api Perkotaan Indonesia

Kerata Api Perkotaan

 

Terima Kasih teman-teman yang selalu Setia Mengunjungi Bus Rapid Transit atau yang di kenal dengan Busway, maka pada kesempatan ini kita akan membahas tentang Kereta Api Perkotaan.
 
Kereta api (KA) menjadi moda transportasi darat utama sejak proklamasi kemerdekaan tahun 1945, namun perannya semkin menurun. Panjang jaringan Jalan Kereta Api 7.583 km tetapi 2.500 km diantaranya telah ditutup. Pelayanan Kereta Api  penumpang hanay berada di pulau Jawa dan Sumatera, dengan komposisi kelas eksekutif 15%, bisnis 27% dan ekonomi 59%. Kereta Api perkotaan dilayani dengan KA komuter dan hanya tersedia di kota-kota metropolitan Jakarta (Jabodetabek), Bandung (Bandung Raya), Surabaya (Gerbang Kartosusilo) dan Semarang (Kedungsepur). Peran Kereta Api Perkotaan masih sangat kecil, dimana untuk wilayah Jabodetabek jumlah pengguna perjalanan KA baru mencapai 2-3% dari total perjalanan orang per hari.

Target yang diharapkan dalam pengembangan Kereta Api Perkotaan adalah pengembangan MRT berbasis rel (subway dan elevated) yang dapat melayani seluruh kota metropolitan, sehingga menjangkau kota Medan, Palembang dan Makassar pada tahun 2030. Kereta Api perkotaan yang ada saat ini ditingkatkan kemampuannya sehingga dapat melayani dengan headway 3 menit per arah pada jam-jam puncak. Koridor BRT di wilayah kota metropolitan yang potensial, berkembang pesat dan lahannya mencukupi dapat dikonversikan menjadi Kereta Api Perkotaan.
 
Kereta Api Perkotaan Hongkong-Nortway

Kereta Api Perkotaan Australia

Kereta Api Perkotaan Korea

Kereta Api Indonesia

Kereta Api Perkotaan Dubai



Agar di kota-kota metropolitan di Indonesia, Kereta Api Perkotaan menjadi pilihan utama, diperlukan strategi yang jelas dalam kurun 20 tahun kedepan, sebagai berikut :

Prioritas 1- Aksesibilitas

Dinamika Kereta Api Perkotaan Indonesia

 

Untuk sebagian besar warga masyarakat, bus bukanlah pilihan utama mereka untuk melakukan transportasi, karena hal itu di daerah pusat kota harus disediakan akses pejalan kaki yang menarik menuju Stasiun Kerata Api Perkotaan yang berada tidak lebih dari 1 km dari pusat kota. Akses bagi pejalan kaki ini dapat dilalui dengan waktu kurang dari 10 menit.

Prioritas 2- Pengembangan Lahan Komersial

 

Bisnis di sekitar stasiun kemudian ditingkatkan seiring dengan kembalinya ruang publik sebagai akibat dari menurunnya jumlah kendaraan pribadi, sehingga para penumpang dapat menikmati kehidupan perkotaan sebelum ataupun sesudah menaiki kereta.

Prioritas 3- Jaringan

Kota-kota dengan ukuran cukup luas disarankan untuk membangun jaringan sistem MRT yang menjangkau daerah CBD dan menghubungkan permintaan komuter yang bertambah.
Dengan semakin luas dan padatnya jaringan yang dibangun, maka akan menjadi pilihan transit yang menarik, tidak hanya jumlah penumpang yang bertambah, tetapi juga penambahan jumlah penumpang per kilometer. Hal ini diharapkan dapat membuat keuntungan dari sisi penjualan tiket.

Priroitas 4- Efisiensi Investasi

 

Kebutuhan investasi ditentukan oleh permintaan penumpang dengan sejumlah investasi yang mampu dikeluarkan oleh kota.
Kebutuhan investasi yang besar tidak sanggup dipikul oleh anggaran belanja kota sendiri, sehingga memerlukan dukungan dari anggaran dari Pemerintah Pusat, serta sektor swasta, termasuk perbankan.
Dengan sejumlah pendanaan diserap oleh sektor penelitian dan pengembangan, desain dan perencanaan seperti juga desain rolling stocks, terdapat potensi yang cukup besar untuk mengurangi biaya per unit / km jika sistem dimultiplikasi di dalam kota atau di antara beberapa kota (termasuk permintaan ke luar).

Prioritas 5- Kelembagaan

BSTP di bawah Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan pemerintah kota mengambil peran untuk berkoordinasi yang berhubungan dengan persoalan teknis (BPPT, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, dll), keuangan (Kementerian Keuangan), dan perencanaan (Bappenas) juga konstruksi (Kementerian Pekerjaan Umum).

Prioritas 6- Integrasi

 

Jalur kereta komputer yang sudah ada maupun yang sedang dibangun (seperti MRT Jakarta) ataupun yang baru setengah dibangun Jakarta Monorel, harus diintegrasikan dengan jaringan, dengan moda yang sudah ada meningkatkan kapasitasnya dan membuat jalur langsung menuju stasiunnya, struktur monorel digunakan ulang untuk struktur yang memiliki elevasi lebih tinggi untuk jaringan mass rapid transit yang lebih luas

Demikianlah sedikit pembahasan tentang Kereta Api Perkotaan Indonesia  semoga bermanfaat. Jika ada yang salah mohon diberikan komentar dibawah ini.
 
 
Anda Bisa Membaca Artikel lain tentang Transportasi  dibawah ini. Jika anda suka mohon Like dan di Bagikan ke teman-teman  yang lain. Terima Kasih
 
 
  1. 10 Rel Kereta Api Terindah di Dunia
  2. Alat Transportasi
  3. Bus Rapid Transit-Busway - New !!
  4. Jalan Baja : Rel Kereta Api
  5. Jalan Tol Pertama di Indonesia
  6. Kebijakan Pembangunan Transportasi Indonesia
  7. Kenapa Butuh Perencanaan Jalan Raya
  8. PT. Adhy Karya Pelaksana Jalan Tol Bali.
  9. PT. Hutama Karya pada Proyek Jalan Tol - New !!
  10. PT.Waskita Karya Pelaksana Proyek Tol Bali - New !!
  11. Panduan Moda Transportasi Indonesia
  12. Pengertian Sistem Transportasi Indonesia
  13. Perbandingan Kereta Api Indonesia China
  14. Proses Evaluasi Angkutan Umum Indonesia - New !!
  15. Proyek Underpass Simpang Dewa Ruci Bali. - New !!
  16. Strategi Kebijakan Transportasi Angkot Bagian 2 - New !!
  17. Strategi Kebijakan Transportasi Angkot 1 - New !!
  18. Strategi Kebijakan Transportasi Umum - New !!
  19. Strategi Kebijakan Transportasi Umum 2 - New !!
  20. Transportasi Angkutan Umum Taksi - New !!

Posting Komentar untuk "Kereta Api Perkotaan Indonesia"