Merk excavator yang beredar di Indonesia saat ini dipenuhi dengan merk luar negeri dengan beragam teknologi terkini. Tapi, tahukah Anda bahwa Indonesia juga memproduksi excavator dalam negeri?
Untuk memenuhi kebutuhan pasar, masing-masing merk alat berat luar negeri berlomba meluncurkan alat berat jenis excavator dengan beragam keunggulan dan teknologi terkini dalam berbagai penggunaan. Seperti penggunaan dalam sektor perkebunan, kehutanan atau forestry, pertambangan hingga infrastruktur.
Dengan ramainya persaingan alat berat, Indonesia mencoba menciptakan alat beratnya sendiri melalui temuan dan peluncuran alat berat oleh PT Pindad. Bagaimana alat berat asli Indonesia?
PT Pindad dan Excavator Excava 50
Di tahun 2019, PT Pindad (Persero) meluncurkan produk excavator bersamaan dengan Pameran IndoBuildTech Expo yang bertempat di ICE BSD Tangerang Selatan, Banten. PT Pindad merupakan BUMN Indonesia yang beroperasi di bidang Industri dan Manufaktur, terkhusus pembuatan produk militer dan komersial di Indonesia. Pindad sendiri singkatan dari Perindustrian TNI Angkatan Darat.
Produk excavator yang diluncurkan oleh PT Pindad diberi nama Excava 50 dengan cat merah putih dan diluncurkan oleh menteri yang menjabat saat itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.
PT Pindad sendiri dikenal dengan produksi senjata dan kendaraan fungsi khusus militer yang telah diakui kualitasnya, baik secara nasional maupun internasional. Lebih lanjut, salah satu perusahaan milik negara ini juga melebarkan sayap dalam produksi alat berat, produk elektronik hingga produk keamanan siber.
Spesifikasi Excavator Excava 50
Warna yang dipilih dalam peluncuran Excava 50 adalah merah dan putih, seperti warna bendera Indonesia. Hal ini mempertegas Excava 50 sebagai produk asli Indonesia yang dibuat dan dipasarkan untuk masyarakat Indonesia.
Dilansir dari website resmi PT Pindad, Excava 50 masuk dalam kategori Mini Excavator dengan desain dan body yang cenderung kecil dan lincah untuk digunakan dalam berbagai sektor. Fungsi utama dari excavator dalam negeri ini adalah untuk menyelesaikan beragam pekerjaan ringan. Contohnya, membuang sisa material, pemindahan saluran pembuangan air, mengurug tanah, hingga pekerjaan ringan yang berkaitan dengan sektor konstruksi.
Di samping itu, excavator ini juga dapat dimanfaatkan dalam sektor kehutanan (forestry) dan perkebunan. Dengan desain kecil, Excava 50 dapat bekerja dan berjalan dengan lincah dan efektif untuk pengerjaan dalam medan yang sempit dan landai. Selain itu, Excava 50 juga mencuri perhatian di sektor lainnya, seperti pembangunan infrastruktur, pertambangan – seperti pertambangan batubara, pasir dan tambang batu.
Hal ini dipertegas dengan bobot keseluruhan excavator yang hanya mencapai 20 ton, Excava 50 menjadi jenis excavator yang unggul dalam segi mobilitas, mudah dioperasikan dan ringan. Lebih lanjut, Excava 50 memiliki power 35kW/2.300 rpm, dengan tipe mesin Inter-Cooled Turbo dan model Yanmar 4TNV88.
Excava 50 juga dilengkapi pompa hidraulik utama dengan tipe Two Variable Displacement Pumps + Gear. Travelling speed dari excavator ini mencapai 3,5 km/jam, dengan swing speed mencapai 11 rpm. Untuk kapasitas tangki bahan bakar, Excava 50 memiliki 75 L maksimal pengisian. Tinggi cab secara keseluruhan yakni 2550 mm dengan tinggi Boom 2090 mm. Harga untuk Excava 50 adalah 600 juta rupiah, sehingga memiliki harga dan spesifikasi yang bersaing dengan produk luar negeri lainnya.
Spesifikasi yang baik dari Excava 50 tidak kalah dengan alat berat excavator dari luar negeri yang mendominasi pasar Indonesia saat ini. Dengan adanya Excava 50 dan Excava 200 – pendahulu dari series 50, Indonesia bisa memproduksi berbagai jenis alat berat dan dapat bersaing dengan merk dari luar negeri, seperti Volvo, Hitachi, CAT dan Komatsu.
Sebelumnya, PT Pindad meluncurkan produk alat berat yang diberi nama Excava 200 sebagai pendahulu Excava 50. Excava 200 sendiri pertama kali diluncurkan pada tanggal 10 September 2015 silam di kantor pusat PT Pindad di Kota Bandung. Excava 200 masuk dalam kategori kelas 20 ton dengan mengantongi pengujian dari PT Sucofindo dalam working range dan uji fungsi, serta memiliki sertifikat SNI sebagai hasil kelayakan.
Excava 200 dibuat bersamaan dengan kerjasama PT Pindad dengan berbagai pihak sebagai pemasok bahan pembuatannya. Seperti PT PAL, PT Len, PT Barata Indonesia, PT Dirgantara Indonesia, PT Boma BIsma Indra dan PT Krakatau Steel. Sedangkan beberapa komponen lainnya, seperti engine dan perangkat kontrol elektronik pada Excava 200, masih menggunakan produk dari merk yang sudah dikenal secara luas.
Jika Excava 50 dibanderol dengan harga 600 juta, Excava 200 memiliki harga dengan kisaran USD 90 hingga 110 ribu, yang cukup bersaing dengan produk excavator asal Jepang, Amerika dan Eropa.
Alat Berat Excavator di Tahun 2021
Di awal tahun, berbagai portal berita dan media mengabarkan bahwa pasar alat berat Indonesia perlahan bangkit dari keterpurukan selama masa pandemi dua tahun silam. Yakni ditandai dengan produksi dan permintaan alat berat yang semakin meningkat hingga menyentuh angka 5000 hingga akhir tahun ini.
Selama masa pandemi, baik pemerintah maupun swasta membatasi hingga menghentikan beberapa proyek berkaitan dengan alat berat sebagai upaya ikut memberantas virus COVID-19 dan memutus mata rantai wabah, yang kemudian berdampak pada sektor ekonomi dan industri Indonesia.
Dengan menurunnya produktivitas dalam berbagai sektor, mulai industri, perkebunan, kehutanan atau forestry, pertambangan dan infrastruktur dalam dan luar kota, maka menurun pula permintaan akan alat berat jenis excavator. Banyak pihak mengeluhkan semakin terbatasnya ruang untuk produksi dan pemasaran alat berat di masa pandemi.
Namun, tahun 2021 ini membawa angin segar bagi produsen dan distributor alat berat dimana permintaan semakin meningkat seiring kembali aktifnya sektor-sektor industri, pertambangan, perkebunan dan infrastruktur.
Pihak Hinabi menjelaskan bahwa sektor infrastruktur dalam pembangunan jalan perkotaan dan antar kota serta sektor pertambangan di bidang batubara menjadi pihak yang banyak memberikan sumbangsih dalam permintaan alat berat excavator di Indonesia.
Terlebih, saat ini industri batubara mulai menunjukkan peningkatan seiring meningkatnya kebutuhan akan batubara di dalam dan luar negeri. Indonesia menjadi salah satu negara yang menghasilkan dan memasarkan produk batubara secara nasional dan internasional.
Juga, pemerintah masih memiliki banyak proyek pembangunan infrastruktur jalan dalam kota maupun antar kota untuk memudahkan mobilitas masyarakat Indonesia serta menekan biaya perjalanan pada produk sembako dan kebutuhan pokok lainnya.
Diharapkan produktivitas dan permintaan alat berat akan terus meningkat atau tetap stabil hingga akhir tahun 2021 ini seiring berkembangnya ekonomi dan bisnis Indonesia dan Global di tengah pandemi COVID-19.
Baca juga: Alat Berat Excavator dalam Tambang Emas
class = "fb-comments"
data-href = "https://arparts.id/alatberat-excava50-excavator/"
data-numposts = "10"
data-lazy = "true"
data-colorscheme = "light"
data-order-by = "social"
data-mobile=true>
Posting Komentar untuk "Excavator Dalam Negeri, Bangga Punya Negeri"