Jenis Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi – Bagian 2


Artikel mengenai Jenis Alat Berat untuk Proyek Konstruksi Bagian 2 ini merupakan kelanjutan dari Bagian 1. Materinya mengenai alat pengangkutan dan pemindahan material, alat pemroses material, alat untuk pemadatan, dan alat untuk pengerasan jalan.









1. Alat Pengangkutan dan Pemindahan Material





Yang dimaksud pengangkutan
material adalah perpindahan material dari proyek ke tempat lain di luar proyek,
atau sebaliknya. Jarak tempuhnya bisa dekat, sedang, hingga jauh.





Adapun yang dimaksud
pemindahan material adalah proses perpindahan material dari satu titik ke titik
lain yang masih berada di lokasi proyek. Artinya, jarak tempuhnya tidak terlalu
jauh.





a. Alat Pengangkutan Material





Pengangkutan material
bisa bersifat horisontal dan vertikal. Truk termasuk alat angkut horisontal
(dari tempat yang satu ke tempat lainnya), baik dalam jarak relatif dekat
maupun cukup jauh. Untuk pengangkutan secara vertikal bisa menggunakan crane.





Berikut ini beberapa jenis
alat pengangkutan yang banyak digunakan dalam proyek konstruksi:





# Truk





Berdasarkan metode pembongkaran materialnya, truk dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu rear dump, side dump, dan bottom dump.





Rear dump truck




# Crane





Crane merupakan alat
angkut secara vertikal, yaitu dari bawah ke atas, atau sebaliknya. Tetapi dapat
juga menurunkan material lainnya ke tempat yang diinginkan.





Selain berfungsi
sebagai alat angkut, crane juga dapat digunakan untuk penggalian dan pemasangan
tiang pancang.





Crane dibagi dalam dua
kelompok, yaitu:





  • Dengan alat penggerak (roda ban maupun roda crawler): terdiri atas beberapa tipe, antara lain crawler mounted crane, truck mounted crane, dan wheel mounted crane. \
  • Tanpa alat penggerak (tower crane): terdiri atas beberapa tipe, antara lain free standing crane, rail mounted crane, tied in crane, dan climbing crane.




Beberapa jenis crane




b. Alat Pemindahan Material





Yang termasuk kategori
ini adalah alat-alat yang biasanya tidak digunakan sebagai alat transportasi,
melainkan sekadar memindahkan material dari alat yang satu ke alat lainnya.
Misalnya loader, belt conveyer, dan dozer / bulldozer.





# Loader





loader dengan roda ban




Loader adalah alat
berat yang digunakan untuk memuat material hasil penggalian ke dalam truk, dan
bisa juga digunakan untuk membuat timbunan material. Jarak tempuhnya tidak bisa
terlalu jauh.





Selain dalam proyek
konstruksi, loader juga bisa digunakan dalam aktivitas pertambangan. Misalnya
untuk memindahkan material hasil peledakan ke dalam truk.





Bagian depan loader
dilengkapi bucket, sehingga sering disebut front-end loader. Bucket
inilah yang berfungsi mengambil material dari timbunan, lalu memindahkan
material tersebut ke dalam truk.





Sebagian loader mempunyai
alat penggerak berupa roda rantai (crawler-tractor mounted). Sebagian lagi
menggunakan roda ban (wheel-tractor mounted). Jenis kedua ini terdiri
atas dua tipe, yakni:





  • 4-wheel
    drive:
    cocok untuk membawa
    bucket bermuatan penuh.
  • Rear-wheel
    drive:
    biasa dipakai untuk
    penggalian / pengerukan.




# Belt Conveyor





Belt conveyor




Belt conveyor berfungsi untuk memindahkan tanah, pasir, kerikil,
batuan pecah, beton, dan material lainnya. Kapasitas pemindahannya cukup tinggi, karena
material dipindah secara terus-menerus dan dalam kecepatan cukup tinggi.





Belt conveyor terdiri atas dua bagian utama, yaitu belt
(ban berjalan)
dan idler
untuk menahan belt. Selain itu, ada unit pengendali, pulley, dan struktur penahan.





# Bulldozer





Bulldozer




Bulldozer atau sering
disebut dozer termasuk salah satu alat pengolah lahan. Fungsinya antara lain
membuka jalan baru, mengupas lapisan permukaan, dan menyebar material.





Namun, dengan kelengkapannya, bulldozer juga bisa digunakan untuk memindahkan material dalam jarak pendek (maksimal 100 meter), menyebarkan material, dan mengisi / menutup bekas galian.# Scraper





Motor scraper




Scraper termasuk salah
satu alat berat serbaguna / multifungsi. Alat ini memiliki kemampuan untuk
mengeruk tanah, bahkan membuka permukaan atas tanah (top soil) yang keras.
Karena itu, scraper dikelompokkan sebagai alat pengolah lahan.





Namun, scraper juga
memiliki kemampuan untuk mengangkut dan menabur tanah hasil pengerukan secara
berlapis. Bahkan alat ini mampu mengangkut material dengan jarak cukup jauh
(hingga 2 km).





Dengan kemampuannya
mengangkut dan menabur tanah hasil pengerukan, maka scraper bisa juga dikelompokkan
sebagai alat pengangkutan dan pemindahan material.





Jenis scraper yang
sering digunakan dalam proyek konstruksi antara lain:





  • Towed scraper
  • Motor scraper
  • Self-loading scraper




Detail selengkapnya bisa dibaca pada artikel Jenis Alat Berat untuk Pengangkutan dan Pemindahan Material.





2. Alat Pemrosesan Material





Dalam setiap proyek konstruksi gedung, jalan, jembatan, maupun bendungan, selalu ada
pekerjaan pemrosesan
material. Material ini bisa berupa beton, aspal, maupun agregat untuk campuran beton dan
campuran aspal.





a. Alat Pemroses Agregat





Agregat merupakan bahan-bahan yang berasal dari alam. Misalnya batu, kerikil, serta pasir. Bahan-bahan ini sering digunakan sebagai bahan dasar pembuatan beton, campuran aspal, hingga sebagai landasan jalan atau pada permukaan pengerasan jalan.





Crusher untuk memecah dan memotong batuan




Alat yang digunakan
untuk memroses agregat disebut crusher. Ada lagi alat bantu yang disebut belt
conveyer, untuk memindahkan material seperti batuan pecah, kerikil, tanah,
pasir, dan beton.





Untuk pekerjaan memecah dan memotong batuan,
crusher terdiri atas beberapa tipe, antara lain:





  • Jaw crusher
  • Gyratory crusher
  • Roll crusher
  • Impact crusher




b. Alat Pemroses Beton





Beton tak hanya digunakan untuk proyek
konstruksi jalan saja. Ia juga kerap digunakan dalam proyek konstruksi gedung, khususnya
gedung bertingkat, serta proyek jembatan dan bendungan.





Untuk proyek konstruksi gedung dan jembatan, beton seringkali digunakan sebagai
salah satu bahan pembuat balok, kolom, maupun pelat.





Dinding pracetak pada gedung bertingkat juga mempunyai
bahan dasar beton. Pipa-pipa besar pada
pembuatan saluran juga menggunakan beton sebagai bahan
dasar. Beton
juga dimanfaatkan sebagai bahan alternatif pengerasan jalan.





Beton merupakan campuran semen, agregat, dan
air. Campuran semen dan air sering disebut pasta. Agregat yang digunakan dalam pembuatan beton bisa berupa
agregat halus dan agregat kasar.





Untuk memproduksi beton secara massal,
dibutuhkan beberapa peralatan khusus, yakni:





# Alat Pencampur Beton





Alat pencampur beton disebut batcher. Ada dua tipe batcher, yaitu batcher yang ditempatkan dalam lokasi proyek, serta batching plant (pabrik pencampuran beton).





Beberapa tipe bather




# Alat Pemindahan Campuran Beton





Alat-alat untuk
memindahkan campuran beton antara lain:





  • Ready-mixed
    concrete truck
    (truck mixer)
  • Pompa beton
  • Crane yang dilengkapi bucket




c. Alat Pemroses Aspal





Aspal digunakan untuk
pengerasan jalan, dalam hal ini pengerasan lentur (flexible pavement). Pada pembuatan jembatan, campuran aspal digunakan sebagai lapisan
permukaan pelat.





Aspal yang masih padat disebut asphalt cement. Dalam penggunaannya, aspal harus dipanaskan agar meleleh. Campuran asphalt cement dan bahan minyak bumi disebut asphalt cutback yang berbentuk cairan dalam suhu ruangan.





Batch plan: alat pemroses aspal




Bentuk lain dari aspal
adalah asphalt emulsion. Keunggulan aspal jenis ini adalah tidak
menimbulkan api dan dapat dituangkan ke atas agregat yang basah.





Alat pemroses aspal
disebut asphalt plant,
di mana campuran aspal diaduk dan dipanaskan. Ada dua jenis asphalt plant yang
sering digunakan dalam proyek konstruksi, yakni:





  • Batch plant
  • Drum mix plant




Detail selengkapnya bisa dilihat pada artikel Jenis Alat Berat untuk Pemroses Material.





3. Alat untuk Pemadatan





Alat berat untuk
pemadatan sangat dibutuhkan dalam proyek konstruksi. Seperti diketahui,
material timbunan di lokasi proyek biasanya merupakan material lepas, sehingga
harus dipadatkan.





Esensi pemadatan
adalah mengeluarkan udara dari dalam rongga material, atau mengurangi rongga
antarpartikel tanah. Dengan demikian, volume tanah / material akan menjadi lebih
kecil.





Praktik pemadatan yang
sering dijumpai adalah ketika memadatkan jalan, sebelum ditutup dengan campuran
aspal maupun beton.





Pemadatan juga sering dilakukan kontraktor ketika hendak memulai pembangunan gedung. Lokasi / tempat pondasi akan dibangun harus dipadatkan dulu, agar pondasi tidak mudah bergeser dan bisa menahan beban bangunan di atasnya.





Tandem roller salah satu alat pemadatan




Alat berat yang digunakan
untuk pemadatan disebut compactor. Sedikitnya ada tujuh jenis alat berat
untuk pemadatan, yaitu:





  • Tamping
    roller
  • Modified
    tamping roller
  • Smooth-wheel
    roller
  • Pneumatic-tired
    roller
  • Vibrator
    compactor
  • Manually
    operated vibratory plate compactor
  • Manually
    operated rammer compactor




Umumnya, compactor
memiliki susunan roda depan yang berfungsi sebagai guide roll, sedangkan
roda belakang sebagai drive roll.





Detail selengkapnya bisa dilihat pada artikel Jenis Alat Berat untuk Pemadatan.





4. Alat untuk Pengerasan Jalan





Dalam ilmu konstruksi,
alat berat untuk pengerasan jalan sering dimasukkan sebagai kelompok
alat penempatan akhir material. Di tempat inilah, material seperti aspal dan beton
disebar secara merata dan dipadatkan.





Pengerasan merupakan
salah satu bagian dari prasarana transportasi, yang memiliki beberapa fungsi sebagai
berikut:





  • Memikul
    beban material di atasnya.
  • Menjaga
    tanah dari kerusakan akibat air yang masuk.
  • Menjaga agar
    permukaan jalan tahan terhadap cuaca.
  • Menjaga permukaan
    jalan agar tetap memiliki traksi yang baik.




Pengerasan dapat
dilakukan melalui berbagai cara, tergantung material yang digunakan. Yang
paling dikenal ada dua, yakni pengerasan kaku (rigid pavement) dengan material
utama berupa beton) dan pengerasan lentur (flexible pavement) dengan material
utama berupa aspal.





a. Alat Pengerasan Kaku / Beton





  • Paving mixer
  • Concrete Spreader
  • Transverse
    Concrete Finisher
  • Automatic
    Curing Machine
  • Slipform Paver




Paving mixer




b. Alat Pengerasan Lentur / Aspal





  • Asphalt
    distributor
  • Asphalt
    paver
  • Roller




Ashpalt distributor




Detail selengkapnya bisa dilihat pada artikel Jenis Alat Berat untuk Pengerasan Jalan.





Itulah informasi lengkap mengenai jenis alat berat yang cocok untuk proyek konstruksi. Semoga bermanfaat. (*)





By: Arparts.id



class = "fb-comments"
data-href = "https://arparts.id/jenis-alat-berat-untuk-proyek-konstruksi-bagian-2/"
data-numposts = "10"
data-lazy = "true"
data-colorscheme = "light"
data-order-by = "social"
data-mobile=true>


Posting Komentar untuk "Jenis Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi – Bagian 2"