Seperti kendaraan lainnya, alat berat excavator memerlukan bahan bakar minyak untuk dapat berjalan dan berfungsi dengan baik. Jika mobil pada umumnya menggunakan bahan bakar Premium, Pertamax hingga Pertalite, maka alat berat excavator dengan mesin diesel ini menggunakan bahan bakar Solar.
Sebagai alat berat, penggunaan excavator cenderung memakan biaya yang cukup banyak dalam hal pengisian bahan bakar minyak. Hal ini dikarenakan pekerjaan dari excavator yang sangat tinggi, mulai menjalankan mesin agar excavator dapat bergerak, menggerakkan bucket dan swing excavator, dan masih banyak lagi.
Pada artikel kali ini, kami akan memberi sedikit informasi mengenai manajemen bahan bakar pada alat berat. Untuk selengkapnya, simak penjelasan di bawah ini ya!
Manajemen Bahan Bakar Excavator
a. Bahan Bakar untuk Excavator
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahan bakar minyak yang digunakan pada alat berat excavator adalah bahan bakar solar. Jenis bahan bakar ini umum digunakan pada kendaraan dengan mesin jenis diesel.
Solar atau dengan nama lain aliphatic hydrocarbon adalah jenis bahan bakar fosil yang tidak terbarukan berjenis hidrokarbon. Bahan bakar solar merupakan bahan bakar dari turunan minyak bumi yang kemudian diolah menjadi bahan bakar jenis solar. Yang dimaksud dengan bahan bakar fosil adalah jenis bahan bakar yang dihasilkan dari tekanan ekstrem dan suhu tinggi pada sisa organisme dalam tanah yang menjadi campuran hidrokarbon cair atau senyawa kimia organic dari hidrogen dan karbon, yang lebih dikenal sebagai minyak mentah.
Tidak banyak yang mengetahui bahwa struktur kimiawi yang ada pada bahan bakar alat berat sejenis excavator mengandung unsur molekul yang diberi nama ‘Energi Potensial’. Pada saat bahan bakar meninggalkan kilang minyak atau refinery, bahan bakar minyak tersebut mengalami perubahan berupa penurunan atau degradasi kualitas serta kehilangan energi potensial yang diakibatkan oleh adanya proses oksidasi serta pertumbuhan mikroorganisme.
Bahan bakar minyak yang telah melalui masa penyimpanan yang lama serta adanya pengaruh lingkungan membuat perubahan pada bahan bakar dengan adanya pernis yang mengental pekat. Dengan begitu, akan muncul output atau hasil dari kualitas bahan bakar apabila masuk dalam ruang pembakaran mesin yang akan menghasilkan performa kualitas sebagai berikut ini:
- Hasil pembakaran tidak bisa maksimal
- Pembakaran bahan bakar terbuang sia-sia melalui pipa knalpot
- Adanya tarikan gas yang berat namun tenaga mesin melemah
- Pembakaran yang ada hanya menciptakan emisi yang tinggi
- Memunculkan kerak karbondioksida pada bagian ruang bakar mesin
- Bahan bakar menjadi boros dan terbuang percuma sehingga menyebabkan kerugian
- Bagian injector atau bagian spare part mengalami kerusakan dalam jangka pendek maupun jangka panjang
- Mesin dapat mengalami gangguan hingga kerusakan dalam jangka pendek maupun jangka panjang
b. Bahan Bakar yang Tepat untuk Excavator
Untuk mendapat hasil pembakaran yang prima dengan output tanpa merusak mesin, dapat digunakan minyak diesel dengan jenis High Speed Diesel atau HSD, atau dengan jenis minyak diesel dengan performa tinggi. Bahan bakar solar dengan jenis tersebut dapat menggerakkan mesin diesel alat berat yang bekerja pada putaran tinggi, yakni di atas 1000 RPM.
Diesel Commonrail Direct Injection merupakan kategori mesin dengan rasio kompresi yang tinggi, yakni dengan 1,70:1m, yang tidak dianjurkan menggunakan bahan bakar minyak diesel dengan performa rendah. Jenis tersebut sangat disarankan menggunakan bahan bakar solar dengan performa yang tinggi, yaki jenis solardex atau biosolar.
Spesifikasi dari minyak diesel dengan performa yang tinggi mencapai angka cetana minimal 46, sulphur content maksimal di angka 0,35%, dan partikulat maksimal di angka 10 mg/l. Angka pada cetana ini berkaitan dengan kemampuan bahan bakar terhadap putaran mesin yang tinggi. Sulphur content untuk emisi dan kesehatan catalytic converter, particulate guna menilai tingkat kebersihan dari bahan bakar tersebut.
Akibat dari penggunaan minyak diesel dengan performa rendah, maka tarikan mesin berubah menjadi lebih berat, muncul asap hitam, penggunaan solar yang boros, ruang bahan bakar yang penuh dengan kerak karbon, injector yang mudah rusak, serta dampak terburuk yakni piston jebol dan injector mengalami kebuntuan.
Viskositas serta densitas secara langsung berhubungan dengan performa mesin, emisi serta usia mesin. Dua hal tersebut dapat mengurangi output power, karena bahan bakar juga harus berfungsi sebagai pelumas pada komponen fuel system. Apabila kinematic viscosity lebih rendah daripada 1.4 cSt, maka akan mempercepat kerusakan – scuffing dan seizure, pada injector, pompa injeksi, dan lain-lain.
Keuntungan Penggunaan Minyak Diesel pada Excavator
Adapun beberapa keuntungan dari penggunaan bahan bakar minyak berkualitas baik pada mesin diesel adalah:
- Putaran mesin menjadi lebih ringan
- Temperatur atau suhu mesin lebih terjaga dan tidak overheat
- Mesin tidak mengalami detonasi
- Bagian injector otomatis menjadi lebih awet
- Usia spare part lebih lama dan awet
- Produktifitas mesin terjaga dan memperlancar pekerjaan
class = "fb-comments"
data-href = "https://arparts.id/manajemen-alatberatexcavator-bahanbakar/"
data-numposts = "10"
data-lazy = "true"
data-colorscheme = "light"
data-order-by = "social"
data-mobile=true>
Posting Komentar untuk "Manajemen Bahan Bakar Excavator"