Hyundai Luncurkan Seri A Terbaru pada Wheeled Excavator


Secara global, industri alat berat mulai menunjukkan perkembangan yang baik selepas krisis akibat pandemi COVID-19. Beberapa nama-nama besar kembali mengeluarkan seri terbaru alat berat, salah satunya Hyundai dengan jenis alat berat wheeled excavator.





Profil Hyundai





wheeled excavator




Hyundai didirikan pada tahun 1967 oleh Chung Ju Yung di kawasan Yangjae-dong, Seocho-gu, Seoul, Korea Selatan. Hyundai sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang otomotif dari divisi Hyundai KIA Automotive Group yang berfokus pada kendaraan konvensional, seperti kendaraan mobil yang digunakan sehari-hari. Saat ini, Hyundai terhitung sebagai salah satu produsen mobil terbesar di negara Korea Selatan.





Seiring berjalannya waktu, Hyundai melebarkan sayap dalam pembuatan kendaraan alat berat melalui Hyundai Construction Equipment. HCE atau Hyundai Construction Equipment merupakan produsen peralatan konstruksi khusus yang mencakup peralatan konstruksi dan penanganan material, seperti excavator, wheel loader, backhoe loader, forklift, serta skid loader.





Hingga saat ini, Hyundai Construction Equipment telah tersebar ke beberapa negara di dunia, seperti Thailand, China, Amerika Serikat, dan Belgia untuk kawasan Eropa.





Wheeled Excavator Terbaru dari Hyundai





wheeled excavator




Dilansir dari International Industrial Vehicle Technology, Hyundai Construction Equipment telah merilis jajaran wheeled excavator Seri-A yang benar-benar baru, yang dilengkapi dengan engine EU Stage V diesel engine, dengan bobot operasi berkisar antara 14 hingga 23 ton, menampilkan mesin diesel Cummins beremisi rendah dengan sistem after-treatment gabungan dan tidak memerlukan EGR, serta menawarkan peningkatan produktivitas kepada pelanggan dengan emisi yang jauh lebih rendah.





Revisi line-up dimulai dengan HW140A, dengan bobot 14.900 kilogram dengan monoboom dan 15.860 kilogram dengan dua bagian main boom. Mesin ini berbagi sebagian besar undercarriage dan struktur bagian atas dengan HW160A, dengan bobot 17.580 kilogram atau 18.390 kilogram. Radius kompak HW170ACR ditawarkan secara eksklusif dengan dua bagian boom, pada bobot 18.810 kilogram dan jangkauan dilengkapi dengan HW210A pada bobot 22.270 kilogram atau 23.665 kilogram.





Stage V: Mesin Rendah Emisi





HW140A, HW160A, serta HW170ACR dilengkapi dengan 4.5-litre Cummins B4.5 diesel engine, menggantikan mesin yang lebih besar yakni 6.7-litre pada mesin generasi sebelumnya. Menggunakan wastegate turbocharger, engine kompak ini mempunyai sistem pembuangan Flex-Module two-can, yang terdiri dari Diesel Oxidation Catalyst (DOC), Diesel Particulate Filter (DPF), dan Selective Catalytic Reduction (SCR). Tidak ada penggantian atau upgrade pada Exhaust Gas Recirculation (EGR), mengurangi biaya servis untuk pelanggan, sementara mesin hadir dalam bentuk yang lebih kecil dan lebih hemat bahan bakar dibandingkan dengan jenis sebelumnya.





Meski kapasitas mesin berkurang, mesin-mesin baru ini mendapat manfaat dari peningkatan output, dengan HW140A, HW160A, serta HW170ACR yang dimana seluruhnya menghasilkan 129kw atau 173hp, naik dari 117kW atau 156hp pada HW140 pada generasi sebelumnya.





Hal ini mampu menggerakkan alat berat melalui sistem hidraulik sensor beban Rexroth, dengan kontrol aliran independen beban untuk kecepatan pengoperasian alat berat yang konsisten serta kemampuan kontrol yang lebih baik untuk operator alat berat.





Ketiga alat berat excavator ini mempunyai modul pendingin bertumpuk yang telah didesain ulang, sehingga lebih mudah untuk dibersihkan. Kipas pendingin reversible yang digerakkan secara hidraulik kini menjadi standar dalam pengurangan resiko panas berlebih atau overheat, serta untuk meminimalkan waktu henti untuk permbersihan dan pemeliharaan.





HW210A yang lebih besar mempertahankan mesin 6,7-litre, namun berpindah ke model B6.7 terbaru. Dengan turbocharger geometri variabel, B6.7 mempunyai sistem after-treatment modul tunggal, dengan DOC, DPF, dan SCR yang terletak pada satu kaleng knalpot. Sekali lagi, tidak ada perubahan untuk EGR pada mesin ini dan tidak perlu regenerasi DPF manual, pemotongan biaya dan waktu henti untuk pelanggan.





Seperti mesin yang lebih kecil, terdapat peningkatan output, dengan unit Cummins baru yang menghasilkan daya maksimum 145kW atau 195hp. Mesin seberat 21 ton ini mempunyai dua pompa hidraulik Kawasaki dengan Electronic Pump Flow Control (EPFC), yang telah terbukti sangat produktif pada crawler Hyundai HX210A dan HX220AL.





Alat berat mendapat manfaat dari laju aliran minimum yang berkurang, sehingga meningkatkan konsumsi bahan bakar hingga 8-11 persen, bergantung pada pengoperasian, idle otomatis standar, yang selanjutnya mengurangi konsumsi bahan bakar, bising pada mesin dan emisi gas buang.





Kenyamanan Operator Alat Berat





Akses me nuju kabin telah ditingkatkan dengan langkah tambahan, yang sesuai dengan peraturan keselamatan ISO 2867, sehingga memudahkan operator alat berat untuk masuk dan keluar dari kursi. Langkah tambahan juga mempermudah akses ke struktur atas alat berat untuk pekerjaan servis.





Kabin operator kini dilengkapi dengan wiper paralel di kedua bagian kaca depan, memberikan peningkatan cakupan jendela bawah dan atas. Kaca spion tambahan di sisi kanan alat berat dan pilar atas depan yang lebih ramping 50 mm semakin meningkatkan visibilitas operator alat berat. Pintu kabin mempunyai jendela bawah yang lebih besar, sehingga memudahkan untuk melihat tanah di bagian sebelah kiri excavator.





Seluruh excavator mempunyai layar sentun 8 inchi untuk semua fungsi alat berat dan pengaturan kontrol. Terdapat modul Jog Dial baru dengan pengontrol putar dan sakelar fungsi yang disesuaikan, membuatnya lebih mudah untuk mengakses menu dalam sistem layar sentuh.



class = "fb-comments"
data-href = "https://arparts.id/wheeledexcavator-hyundai-alatberat/"
data-numposts = "10"
data-lazy = "true"
data-colorscheme = "light"
data-order-by = "social"
data-mobile=true>


Posting Komentar untuk "Hyundai Luncurkan Seri A Terbaru pada Wheeled Excavator"