Permintaan Alat Berat Tinggi, Hanabi Optimis Penjualan Naik

Permintaan alat berat tinggi terasa dalam setahun terakhir. Tren ini tercatat oleh Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi). Sepanjang tahun 2022, Hanabi optimis akan ada sekitar 10 ribu unit alat berat yang akan terjual.

Ketua Umum Hinabi, Jamaluddin, menerangkan tren yang terjadi. Menurutnya, tren ini akan terus naik sepanjang tahun 2022, namun tetap ada kendala yang akan dirasakan. Khususnya bagi pelaku industri, kebanyakan dari mereka masih kesulitan memenuhi kebutuhan bahan baku impor untuk proses produksi.

Jamaluddin juga menambahkan, pihaknya akan tetap berusaha memproduksi peralatan dengan kualitas yang baik. Ini tentu akan meningkatkan local content, sehingga ke depannya tak terlalu bergantung dengan produk impor. Meski begitu, menggunakan produk lokal tetap membuat spesifikasi alat berat agak berbeda.

Perkembangan Penjualan Alat Berat ke Depan

Meski mampu meramalkan kemungkinan tren permintaan alat berat tinggi, namun Hanabi belum punya data rinci mengenai penjualan yang telah dilakukan. Jamaluddin sendiri enggan membeberkan berapa realisasi produksi penjualan alat berat pada semester pertama tahun 2022 ini.

Namun ada informasi bahwa per kuartal pertama lalu, penjualan alat berat secara nasional berada di angka 2.113 buah. Nilai tersebut kemungkinan masih akan naik, apalagi perhitungan belum sampai pertengahan tahun 2022.

Karena inilah Hanabi cukup optimis kalau di akhir tahun nanti, kemungkinan penjualan alat berat mencapai 10 ribu unit. Perusahaan produksi akan berusaha memenuhi permintaan konsumen yang membutuhkan alat berat dari berbagai sektor.

Kemungkinan Pelanggan Alat Berat Terbesar

Mengenai pelanggan, Hinabi lewat Jamaluddin menambahkan, bahwa sektor pelanggan dalam permintaan alat berat tinggisudah tersedia. Kebanyakan besar konsumen adalah perusahaan pertambangan. Sektor ini jadi pelanggan terbesar pembeli alat berat.

Selain perusahaan pertambangan, perusahaan dari sektor kontruksi juga jadi pihak yang akan menjadi konsumen. Menurut informasi, pada tahun 2021 saja, realisasi penjualan alat berat nasional berada di angka 6,740 unit. Angka tersebut sudah termasuk penjualan untuk semua sektor konsumen.

Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2020, hanya ada sekitar 3.247 unit yang terjual. Angka ini cukup rendah, sebab pandemi masih tinggi dan banyak sektor ekonomi yang terkena dampaknya.

Padalah menurut Jamaluddin, Hanabi sudah menargetkan terjual sekitar 5 ribu unit dalam kurun waktu satu tahun. Namun di tahun 2020, penjualan alat berat cukup lesu, sehingga hanya terjual 3 ribuan unit.

Penyebab Permintaan Alat Berat yang Tinggi

Ada beberapa penyebab mengapa permintaan alat berat tinggi. Bisa jadi karena kelonggaran dari pemerintah terkait dengan pembatasan karena pandemi Covid-19. Dengan makin terbukanya pasar dan kesempatan untuk melanjutkan aktifitas sebagaimana sedia kala, ekonomi pun mulai berjalan kembali.

Tak hanya itu, harga batu bara yang tinggi juga menjadi penyebab mengapa industri alat berat juga terkena imbas positif. Banyak perusahaan tambang, khususnya batu bara, mulai mempersiapkan stok batu bara yang cukup untuk permintaan pelanggan. Ini tentu membutuhkan alat-alat berat yang mendukung kinerja tersebut.

Dari berbagai faktor tersebut, tak heran permintaan untuk alat berat, khususnya di sektor pertambangan dan konstruksi terus meningkat. Apalagi saat ini banyak proyek yang membutuhkan alat berat agar bisa berjalan.

Harapannya dengan permintaan alat berat yang tinggi, perusahaan mendapatkan laba yang tinggi dan konsumen bisa mendapatkan unit alat berat sesuai kebutuhan. Dengan begitu kerja-kerja pertambangan, industri hingga konstruksi dapat berjalan dengan lancar.

Dapatkan berita update alat berat lainnya disini !

sumber : industri.kontan.co.id

class = "fb-comments"
data-href = "https://arparts.id/permintaan-alat-berat-tinggi-hanabi-optimis-penjualan-naik/"
data-numposts = "10"
data-lazy = "true"
data-colorscheme = "light"
data-order-by = "social"
data-mobile=true>