Tokoh Arsitektur berikut telah membuat karya Arsitektur Metafora sekaligus menjadi perintis arsitektur metafora di negaranya dan juga di dunia.
Al Bayati dianggap sebagai salah satu nama paling penting dalam arsitektur metaforis, style arsitektur yang iarintis, yang menggunakan analogi dan metafora sebagai dasar untuk inspirasi arsitektur serta "eksplorasi geometri dan desain". Seperti pola yang ditemukan di alam ".
Karya Arsitektur Metaforanya yang terkenal adalah The Palm Mosque, (Jama’a Al-Nakheel) King Saud University, Riyadh, 1984. Karya ini jika dianalogikan mirip seperti pohon palm yang berjejer.
Ia lahir di Swiss dan menjadi warga negara Prancis pada tahun 1930. Karirnya berlangsung selama lima dekade dan ia merancang bangunan di Eropa, Jepang, India, dan Amerika Utara dan Selatan.
Le Corbusier berpengaruh dalam perencanaan kota dan merupakan anggota pendiri Congrès International d'Architecture Moderne (CIAM). Le Corbusier menyiapkan rencana induk untuk kota Chandigarh di India dan menyumbangkan desain khusus untuk beberapa bangunan di sana.
Meskipun awalnya beraliran arsitektur modern, namun Le Corbusier juga pernah membuat karya arsitektur metafora seperti The Chapelle of Notre-Dame-du-Hautin Ronchamp (1950–1955). Bentuknya dianalogikan seperti cakupan kedua tangan yang sedang memohon.
Karya-karya penting lainnya termasuk Gereja Bagsværd dekat Kopenhagen dan Gedung Majelis Nasional di Kuwait. Dia juga membuat kontribusi penting untuk desain perumahan terutama dengan Rumah Kingo di dekat Helsingør.
Karya arsitektur metaforanya yang sangat terkenal adalah Sydney Opera House, Australia. Dianalogikan sebagai bentuk layar perahu yang terbentang, karya ini terkenal hingga ke manca negara.
karyanya yang menggunakan arsitektur metafora adalah TWA Flight Center, yang mewakili puncak dari desain sebelumnya dan menunjukkan ekspresionisme neofuturistik dan keajaiban teknis dari cangkang beton.
1976, badan pemerintahan internasional komunitas Bahá'í memilih Pak Sahba untuk merancang Rumah Ibadah Bahá'í untuk anak benua India di New Delhi, India. Proyek ini, di mana ia bekerja selama 10 tahun sebagai arsitek dan manajer proyek, digambarkan oleh arsitek Kanada Arthur Erickson sebagai "salah satu pencapaian paling luar biasa di zaman kita.
Hal yang membuktikan bahwa dorongan dan visi roh dapat mencapai mukjizat." Dengan lebih dari 3,5 juta pengunjung per tahun, bangunan ini, umumnya dikenal sebagai "Kuil Teratai," atau Lotus Temple dengan desain arsitektur metafora yang menirukan bentuk bunga teratai.
Demikianlah mengenai Tokoh Arsitektur Metafora dan Karyanya, semoga bermanfaat dan menambah wawasan.
Basil Al Bayati
Basil Al Bayati (lahir 13 Mei 1946) adalah seorang arsitek dan perancang kelahiran Irak yang telah tinggal dan berarya di sebagian besar di Eropa, khususnya, London. Dalam buku Neil Bilgam 100 Years of Architectural Drawing: 1900-2000 ia telah digambarkan sebagai "seorang arsitek di mana Timur bertemu Barat."Al Bayati dianggap sebagai salah satu nama paling penting dalam arsitektur metaforis, style arsitektur yang iarintis, yang menggunakan analogi dan metafora sebagai dasar untuk inspirasi arsitektur serta "eksplorasi geometri dan desain". Seperti pola yang ditemukan di alam ".
Karya Arsitektur Metaforanya yang terkenal adalah The Palm Mosque, (Jama’a Al-Nakheel) King Saud University, Riyadh, 1984. Karya ini jika dianalogikan mirip seperti pohon palm yang berjejer.
Le Corbusier
Charles-Édouard Jeanneret (6 Oktober 1887 - 27 Agustus 1965) yang dikenal sebagai Le Corbusier adalah seorang arsitek, perancang, pelukis, perencana kota, perancang kota, penulis dan perintis wajah kota-kota di Swiss-Prancis yang sekarang disebut arsitektur modern.Ia lahir di Swiss dan menjadi warga negara Prancis pada tahun 1930. Karirnya berlangsung selama lima dekade dan ia merancang bangunan di Eropa, Jepang, India, dan Amerika Utara dan Selatan.
Le Corbusier berpengaruh dalam perencanaan kota dan merupakan anggota pendiri Congrès International d'Architecture Moderne (CIAM). Le Corbusier menyiapkan rencana induk untuk kota Chandigarh di India dan menyumbangkan desain khusus untuk beberapa bangunan di sana.
Meskipun awalnya beraliran arsitektur modern, namun Le Corbusier juga pernah membuat karya arsitektur metafora seperti The Chapelle of Notre-Dame-du-Hautin Ronchamp (1950–1955). Bentuknya dianalogikan seperti cakupan kedua tangan yang sedang memohon.
Jørn Oberg Utzon
Jørn Oberg Utzon, AC, Hon. (9 April 1918 - 29 November 2008) adalah seorang arsitek Denmark, yang paling terkenal karena mendesain Sydney Opera House di Australia. Ketika dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia pada 28 Juni 2007, Utzon hanya menjadi orang kedua yang menerima pengakuan seperti itu untuk salah satu karyanya selama masa hidupnya, setelah Oscar Niemeyer.Karya-karya penting lainnya termasuk Gereja Bagsværd dekat Kopenhagen dan Gedung Majelis Nasional di Kuwait. Dia juga membuat kontribusi penting untuk desain perumahan terutama dengan Rumah Kingo di dekat Helsingør.
Karya arsitektur metaforanya yang sangat terkenal adalah Sydney Opera House, Australia. Dianalogikan sebagai bentuk layar perahu yang terbentang, karya ini terkenal hingga ke manca negara.
Eero Saarinen
Eero Saarinen (20 Agustus 1910 - 1 September 1961) adalah seorang arsitek dan perancang industri Amerika Finlandia yang terkenal karena gaya neo-futuristiknya. Saarinen dikenal karena merancang Bandara Internasional Washington Dulles di luar Washington, D.C., Pusat Penerbangan TWA di Kota New York, dan Gateway Arch di St. Louis, Missouri. Dia adalah putra arsitek Finlandia terkenal Eliel Saarinen.karyanya yang menggunakan arsitektur metafora adalah TWA Flight Center, yang mewakili puncak dari desain sebelumnya dan menunjukkan ekspresionisme neofuturistik dan keajaiban teknis dari cangkang beton.
Fariborz Sahba
Fariborz Sahba (lahir tahun 1948 di Mashhad) adalah arsitek Bahá'I Iran-Amerika, sekarang tinggal di antara Kanada dan Amerika Serikat. Sahba memiliki gelar master dari Fakultas Seni Rupa dari Universitas Teheran. Dalam sebuah wawancara dengan Mithaq Kazimi, ia menyatakan bahwa, pada usia yang sangat dini, ia didorong oleh ibunya untuk menjadi seorang arsitek.1976, badan pemerintahan internasional komunitas Bahá'í memilih Pak Sahba untuk merancang Rumah Ibadah Bahá'í untuk anak benua India di New Delhi, India. Proyek ini, di mana ia bekerja selama 10 tahun sebagai arsitek dan manajer proyek, digambarkan oleh arsitek Kanada Arthur Erickson sebagai "salah satu pencapaian paling luar biasa di zaman kita.
Hal yang membuktikan bahwa dorongan dan visi roh dapat mencapai mukjizat." Dengan lebih dari 3,5 juta pengunjung per tahun, bangunan ini, umumnya dikenal sebagai "Kuil Teratai," atau Lotus Temple dengan desain arsitektur metafora yang menirukan bentuk bunga teratai.
Demikianlah mengenai Tokoh Arsitektur Metafora dan Karyanya, semoga bermanfaat dan menambah wawasan.
Posting Komentar untuk "Tokoh Arsitektur Metafora dan Karyanya"