Mengenal Term Pembayaran Kontraktor Bangunan


Down payment (DP) atau uang muka
Pemberian DP atau uang muka tergantung dari kebijakan pemberi tugas atau pemilik proyek. Biasanya DP ditetapkan maksimal 20% dari nilai kontrak. 

Untuk menerima DP kontraktor harus memberikan jaminan uang muka berupa bank garansi. Pada umumnya pembayaran termin akan dipotong uang muka yang sudah dibayarkan secara proporsional.

Sistem Turn Key

Pada sistem ini kontraktor akan melaksanakan seluruh pekerjaan sampai 100% baru dilakukan pembayaran langsung 100% dikurangi dengan retensi 5%. Sistem ini sangat memberatkan kontraktor dengan modal kecil, karena harus menalangi dulu semua biaya proyek. 

Cashflow sudah pasti negatif karena biaya untuk pelaksanaan proyek seperti material dan upah tenaga kerja terus keluar tetapi pembayaran diterima setelah semua pekerjaan selesai.

Sistem pembayaran turn key agak jarang digunakan karena biasanya kontraktor keberatan dengan sistem pembayaran seperti ini.

Sistem Termin

Dengan sistem termin maka pembayaran akan dilakukan sesuai dengan progress pekerjaan di lapangan. Sistem termin ini ada 2 macam, yaitu progress payment dan monthly progress payment. Apa bedanya? 

Pada sistem progress payment biasa sudah ditentukan progress pekerjaan tertentu akan dibayar dengan ketentuan tertentu yang dituangkan dalam kontrak. 

Misalnya kumulatif progress pekerjaan di lapangan 25% maka akan dibayar 25%, kumulatif progress pekerjaan di lapangan 50% maka akan dibayar 25%, kumulatif progress pekerjaan di lapangan 75% maka akan dibayar 25%, progress pekerjaan di lapangan 100% maka akan dibayar 25%.

Karena berdasarkan progress maka kadang tidak setiap bulan kontraktor akan menerima pembayaran.

Sedangkan pada sistem monthly progress, berapa pun progress yang diperoleh pada setiap akhir bulan akan dibayar setiap bulannya. Biasa dengan ketentuan progress minimum yang harus dicapai untuk dapat menerima pembayaran. 

Misal setelah bulan pertama progress 6% maka akan dibayar 6%, selama bulan kedua progress 10%maka akan dibayar 10%, dan seterusnya. 

Keuntungan sistem monthly progress adalah jika setiap bulan progress di atas batas progress minimum maka kontraktor akan menerima pembayaran setiap bulan. Dari sisi cashflow sistem ini yang paling baik untuk pihak kontraktor.

Jangan lupa dengan retensi yang biasa besarnya 5% dari nilai kontrak. Retensi merupakan jaminan pemeliharaan yang akan dibayarkan setelah masa pemeliharaan yang disepakati dalam kontrak. 

Umumnya masa pemeliharaan untuk proyek konstruksi adalah 90 hari kalender atau ada juga yang 180 hari kalender. 

Jadi pada saat pekerjaan selesai dan dilakukan serah terima pertama atau progress 100% sebenarnya kontraktor baru dibayar 95% dari nilai kontrak, sisanya yang 5% dari nilai kontrak sebagai retensi yang akan dibayarkan setelah serah terima kedua atau setelah masa pemeliharaan selesai. 

Yang harus jelas di awal adalah bagaimana cara pembayaran dan berapa lama waktu prosesnya. Karena tidak sedikit pemilik proyek yang sangat lama proses pembayarannya. 

Umumnya setelah berkas penagihan termasuk progress lengkap diterima dengan baik, pemilik proyek akan melakukan pembayaran maksimum 2 minggu. Tetapi itu juga sangat tergantung dari cash flow pemilik proyeknya juga.

Demikian ulasan rumahmaterial.com tentang Term Pembayaran Kontraktor Bangunan Yang Sering Digunakan, semoga bermanfaat bagi Anda.

Posting Komentar untuk "Mengenal Term Pembayaran Kontraktor Bangunan "