Mohammad Danisworo, Maestro Arsitektur di Indonesia

Mohammad Danisworo. Siapa yang tidak mengenalnya? Maestro arsitektur Indonesia yang karya dan dedikasinya mewarnai perkembangan Jakarta, dan kota-kota lain Nusantara.

Ketertarikan perancang kawasan komersial terpadu Rasuna Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, ini pada arsitektur sejak berusia 16 tahun. Saat itu, dia melihat sebuah bangunan empat lantai di sudut Jalan Sabang dan Jalan Kebon Sirih, Jakarta.


Mengenal 5 Tokoh Arsitek yang Sangat Berpengaruh di Indonesia

Kembali ke Indonesia, dia memulai karirnya justru sebagai pengajar pada jurusan arsitektur ITB seraya mengasah profesionalitasnya sebagai arsitek di ENCONA Engineering dan menjadi bagian dalam merancang Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, dan berbagai proyek penting lainnya.


Tokoh Arsitektur Modern dan Karyanya yang Populer

Catatan karir dan kontribusinya semakin lengkap saat ia pada 1994 merintis Pusat Studi Urban Design (PSUD), sebuah lembaga yang menghimpun informasi dan pengetahuan mengenai rancang kota. Bicara tentang 53/80 sebagai judul artikel ini adalah mengenai rangkaian acara perayaan hari lahir, dan juga kontribusinya memperkaya khazanah arsitektur di Indonesia.

Selama lebih dari lima dasa warsa, Danisworo sampai pada kristalisasi isu besar arsitektur. Menurut dia, arsitektur lebih dari sekadar sebuah bangunan. Arsitektur adalah manifestasi tanggung jawab arsitek dalam perubahan peradaban masyarakat ke arah yang lebih baik.

Referensi : 

https://properti.kompas.com/
https://www.casaindonesia.com/

Posting Komentar untuk "Mohammad Danisworo, Maestro Arsitektur di Indonesia"