Jika kita membahas kriteria desain terutama desain arsitektur dan interior, tentu saja ada banyak sekali versinya. Banyak ada ide-ide tentang desain yang ideal, dan menurut setiap desainer tentu saja berbeda-beda.
Kriteria desain ideal mungkin bukanlah hal yang bisa disama ratakan untuk setiap pribadi. Ada kalanya orang-orang memiliki karakter dan selera yang berbeda. Ada yang seleranya ekstrim, ada pula yang biasa-biasa.
Namun, jika kita melihat dari sudut pandang fungsi dan penggunaan bangunan, bisa kita simpulkan bahwa bangunan yang baik adalah bangunan yang bisa berfungsi optimal dan awet serta tahan lama. Tetapi hal itu saja tidak cukup, karena beberapa masalah seperti kebersihan juga pantas mendapatkan perhatian.
Berdasarkan pengalaman pribadi di proyek dan sharing teman sesama arsitek, berikut adalah beberapa hal yang membentuk kriteria desain ideal yang biasanya diharapkan klien masa kini.
Cukup jarang ada klien yang meminta estetika bangunan sebagai hal yang utama. Mereka cenderung menginginkan agar apa yang mereka bayarkan sepadan dengan manfaat yang mereka perolah. Akan lebih baik jika arsitek mampu mendesain bangunan yang berfungsi dan memiliki nilai estetika.
Bangunan atau interior yang didesain dengan elemen air, taman dan bentuk yang terlalu rumit lebih sulit dibersihkan. Desain yang banyak memiliki sela-sela seperti rooster, ukiran dan pattern lainnya juga lebih sulit dibersihkan.
Namun bukan berarti tidak baik, hanya saja penempatan elemen dengan bentuk yang rumit hendaknya disesuaikan agar mudah dijangkau saat bersih-bersih.
Jadi, estetika bukanlah sembarang estetika atau asal terlihat bagus saja, tetapi juga harus bisa mewakili karakter bangunan tersebut sesuai fungsi dan peranannya. Ini juga merupakan hal yang susah-susah gampang, karena berkaitan dengan selera.
Penggunaan batu ekspos beresiko menimbulkan lumut dan kerak, penggunaan kayu juga beresiko busuk dan dimakan rayap, sementara penggunaan metal beresiko menimbulkan karat. Sifat-sifat dasar material seperti inilah yang perlu diwaspadai sehingga lebih bijak dalam penggunaannya.
Dengan demikian, arsitek juga harus memikirkan bagaimana cara memperbaiki elemen yang rusak tanpa harus membongkar banyak elemen lainnya. Salah satu cara misalnya di plafon dengan membuat mainhole yang bisa dibuka sehingga saat memperbaiki ducting/pipa AC tidak usah membongkar plafon.
Demikianlah kriteria yang menjadi prioritas bagi klien saat menyewa jasa arsitek. Semoga bermanfaat, saya sangat senang apabila ada yang memberi masukan dan saran mengenai kriteria desain yang ideal.
Kriteria desain ideal mungkin bukanlah hal yang bisa disama ratakan untuk setiap pribadi. Ada kalanya orang-orang memiliki karakter dan selera yang berbeda. Ada yang seleranya ekstrim, ada pula yang biasa-biasa.
Kriteria desain yang ideal |
Namun, jika kita melihat dari sudut pandang fungsi dan penggunaan bangunan, bisa kita simpulkan bahwa bangunan yang baik adalah bangunan yang bisa berfungsi optimal dan awet serta tahan lama. Tetapi hal itu saja tidak cukup, karena beberapa masalah seperti kebersihan juga pantas mendapatkan perhatian.
Berdasarkan pengalaman pribadi di proyek dan sharing teman sesama arsitek, berikut adalah beberapa hal yang membentuk kriteria desain ideal yang biasanya diharapkan klien masa kini.
1. Fungsi yang Optimal
Ternyata sebagian besar klien menginginkan banguna yang berfungsi optimal. Daripada memikirkan bentuk yang estetis, pemilik maupun pengguna bangunan cenderung menginginkan fungsi bangunan yang optimal sebagai hal yang utama.Fungsi yang optimal, tidak ada ruang yang terbuang |
Cukup jarang ada klien yang meminta estetika bangunan sebagai hal yang utama. Mereka cenderung menginginkan agar apa yang mereka bayarkan sepadan dengan manfaat yang mereka perolah. Akan lebih baik jika arsitek mampu mendesain bangunan yang berfungsi dan memiliki nilai estetika.
2. Mudah dibersihkan
Terutama untuk desain rumah dan bangunan hunian lainnya seperti Villa dan Hotel. Banyak pemilik dan pengguna bangunan yang menanyakan mengenai kebersihan bangunan saat dipakai. Mereka tidak mau membayar terlalu banyak hanya untuk membersihkan bangunan dan ruangan di dalamnya.Bangunan atau interior yang didesain dengan elemen air, taman dan bentuk yang terlalu rumit lebih sulit dibersihkan. Desain yang banyak memiliki sela-sela seperti rooster, ukiran dan pattern lainnya juga lebih sulit dibersihkan.
Namun bukan berarti tidak baik, hanya saja penempatan elemen dengan bentuk yang rumit hendaknya disesuaikan agar mudah dijangkau saat bersih-bersih.
3. Estetika
Estetika menjadi kriteria penting selanjutnya yang diinginkan klien. Arsitek dibayar untuk membuat desain bangunan yang tidak hanya enak dipakai, teteapi juga enak dilihat. Terlebih beberapa pemilik dan pengguna bangunan menginginkan desain yang menjadi ciri khas atau jati diri mereka.Penerapan estetika dalam padatangga |
Jadi, estetika bukanlah sembarang estetika atau asal terlihat bagus saja, tetapi juga harus bisa mewakili karakter bangunan tersebut sesuai fungsi dan peranannya. Ini juga merupakan hal yang susah-susah gampang, karena berkaitan dengan selera.
4. Awet dan Tahan Lama
Bentuk dan penampilan bangunan yang estetis saja ternyata tidak cukup. Estetika yang ditampilkan juga harus bisa bertahan menghadapi waktu. Atau bangunan hanya akan terlihat bagus saat baru jadi dan pemilik harus membayar lebih mahal untuk merawat tampilannya.Penggunaan batu ekspos beresiko menimbulkan lumut dan kerak, penggunaan kayu juga beresiko busuk dan dimakan rayap, sementara penggunaan metal beresiko menimbulkan karat. Sifat-sifat dasar material seperti inilah yang perlu diwaspadai sehingga lebih bijak dalam penggunaannya.
5. Maintenance
Selanjutnya adalah maintenance atau perawatan bangunan. Tentunya setelah sekian lama digunakan, akan ada beberapa elemen yang mulai rusak. Hal yang paling sering terjadi misalnya atap bocor, plafon yang basah dan menimbulkan bercak, tile yang copot, toilet mampet, pipa AC bocor, lampu mati dan masih banyak lagi.Atap bocor adalah masalah yang sangat sering terjadi |
Dengan demikian, arsitek juga harus memikirkan bagaimana cara memperbaiki elemen yang rusak tanpa harus membongkar banyak elemen lainnya. Salah satu cara misalnya di plafon dengan membuat mainhole yang bisa dibuka sehingga saat memperbaiki ducting/pipa AC tidak usah membongkar plafon.
Demikianlah kriteria yang menjadi prioritas bagi klien saat menyewa jasa arsitek. Semoga bermanfaat, saya sangat senang apabila ada yang memberi masukan dan saran mengenai kriteria desain yang ideal.
Posting Komentar untuk "Kriteria Desain Arsitektur yang Ideal"