Langkah pertama dalam membuat estimasi kapasitas alat adalah menghitung secara teoritis seperti yang dijelaskan dibawah ini.
Hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan pengalaman yang nyata dari pekerjaan-pekerjaan yang pernah dilakukan dari pekerjaan-pekerjaan sejenis.
atas dasar perhitungan itu terutama pada efisiensi kerjanya, kita dapat menentukan harga besaran estimasi kapasitas alat yang paling sesuai untuk proyek yang bersangkutan, sehingga estimasi biaya proyek tidak terlalu optimis ataupun terlalu kebesaran.
maka dari itu pertama-tama perlu diketahui mengenai perhitungan teoritis serta perlu kemampuan memperkirakan dengan tepat penyelesaian suatu volume pekerjaan yang akan dikerjakan dengan alat-alat yang ditentukan.
Dimana Q = Produksi perjam dari alat (m³/jam,cu,yd/jam)
Contoh :
Harus dilaksanakan suatu pemindahan tanah 1000 m³ tanah asli.
a. Berapakah volume termaksud sesudah digali untuk diangkut?
b. Berapakah jadinya volume termaksud kalau dipadatkan?
Tanah asli Tanah Lepas Tanah Padat
Tanah biasa 1000 m³ x 1,25 = 1250 m³ x 0,72 = 900 m³
Batu Split 1000 m³ x 1,13 = 1130 m³ x 0,91 = 1030 m³
Cadas lunak 1000 m³ x 1,65 = 1650 m³ x 0,74 = 1220 m³
2. Effisiensi kerja
Dalam merencanakan suatu proyek, produktivitas perjam dari suatu alat yang diperlukan adalah produktivitas standard dari alat tersebut dalam kondisi ideal dikalikan dengan suatu faktor. faktor tersebut dinamakan effisiensi kerja.
Effisiensi kerja tergantung pada banyak faktor seperti : topografi, keahlian operator, pemilihan standar pemiliharaan dan sebagainya yang menyangkut operasi alat.
Dalam kenyataanya memang sulit untuk menentukan besarnya effisiensi kerja, tetapi dengan dasar pengalaman-pengalaman dalam ditentukan effisiensi kerja yang mendekati kenyataan.
Kondisi kerja tergantung dari hal-hal berikut dan keputusan terakhir harus diambil dengan memperhitungkan semua hal tersebut dibawah ini :
Artikel terkait : Metode Penambangan
Perbandingan produktivitas excavator Cat 330 dengan Kobelko Sk 330
Perhitungan Produksi Dozer Shovel Dan Wheel Loader
Produksi Excavator Hidrolis
Perhitungan Produksi Dump Truck
Perhitungan Produksi Motor Scraper
Perbandingan produktivitas excavator Cat 330 dengan Kobelko Sk 330
Perhitungan Produksi Dozer Shovel Dan Wheel Loader
Produksi Excavator Hidrolis
Perhitungan Produksi Dump Truck
Perhitungan Produksi Motor Scraper
Metode Perhitungan Alat Berat
Biasanya Kapasitas operasi dari suatu mesin konstruksi dinyatakan dalam m³/jam atau Cu Yd/jam.
Produksi didasarkan pada pelaksanaan volume yang dikerjakan persiklus waktu dan jumlah siklus dalam satu jam, misalnya
Rumus produktifitas alat berat |
q = Produksi (m³, cu,yd) dalam satu siklus kemampuan alat untuk memindahkan tanah lepas.
N = Jumlah siklus dalam satu jam
N = 60
Cm
E = Effisiensi kerja
Cm = Waktu siklus dalam menit
1. Faktor konversi tanah
Volume banyaknya tanah tergantung dari pada apakah tanah tersebut dalam keadaan asli (belum dikerjakan alat berat), apakah tanah lepas karena telah terkena pengerjaan dengan alat-alat berat, atau apakah telah dipadatkan.
Faktor konversi tergantung dari tipe tanah dan derajat pengerjaan, tetapi biasanya angka termaksud berkisar seperti pada tabel dibawah.
Untuk memperoleh produktivitas suatu alat berat, maka faktor konversi diambil dari Tabel 1, dan produktivitas mesin dianggap untuk tanah lepas.
meskipun demikian, jika perencanaan proyek, volume harus dihitung apakah untuk tanah asli atau tanah yang dipadatkan misalnya, maka harus hati-hati didalam perhitunganya.
Perubahan volume tanah karena pengerjaan dengan alat-alat berat |
Faktor Konversi Untuk VolumeTanah |
Contoh :
Harus dilaksanakan suatu pemindahan tanah 1000 m³ tanah asli.
a. Berapakah volume termaksud sesudah digali untuk diangkut?
b. Berapakah jadinya volume termaksud kalau dipadatkan?
Tanah asli Tanah Lepas Tanah Padat
Tanah biasa 1000 m³ x 1,25 = 1250 m³ x 0,72 = 900 m³
Batu Split 1000 m³ x 1,13 = 1130 m³ x 0,91 = 1030 m³
Cadas lunak 1000 m³ x 1,65 = 1650 m³ x 0,74 = 1220 m³
2. Effisiensi kerja
Dalam merencanakan suatu proyek, produktivitas perjam dari suatu alat yang diperlukan adalah produktivitas standard dari alat tersebut dalam kondisi ideal dikalikan dengan suatu faktor. faktor tersebut dinamakan effisiensi kerja.
Effisiensi kerja tergantung pada banyak faktor seperti : topografi, keahlian operator, pemilihan standar pemiliharaan dan sebagainya yang menyangkut operasi alat.
Dalam kenyataanya memang sulit untuk menentukan besarnya effisiensi kerja, tetapi dengan dasar pengalaman-pengalaman dalam ditentukan effisiensi kerja yang mendekati kenyataan.
Tabel Effisiensi Kerja |
Perbandingan Effisiensi Kerja Yang Paling Baik, Sedang, Paling Buruk |
Kondisi kerja tergantung dari hal-hal berikut dan keputusan terakhir harus diambil dengan memperhitungkan semua hal tersebut dibawah ini :
- Apakah alat sesuai dengan topografi yang bersangkutan
- Kondisi dan pengaruh lingkungan seperti ukuran medan dan peralatan, cuaca saat itu dan penerangan pada tempat dan waktu yang diperlukan.
- Pengaturan kerja dan kombinasi kerja antar alat peralatan dan mesin.
- Metode operasional dan perencanaan persiapan.
- Pengalaman dan kepandaian operator dan pengawas untuk pekerjaan termaksud.
- Pergantian pelumas dan greese (gemuk) secara teratur.
- Kondisi peralatan pemotong (blade, bucket, bowl, dan sebagainya)
- Persediaan suku-suku cadang yang sering diperlukan untuk peralatan yang bersangkutan.
Posting Komentar untuk "Perhitungan Produksi Alat Berat"