1. Pasir
Pasir sebaiknya bersih dari kandungan lumpur. Pasir yang baik kadar lumpurnya dibawah 5% dari berat pasir itu sendiri. Karena lumpur pada pasir ini bisa menghalangi ikatan semen terhadap Material Pasir itu sendiri, dan ini mengakibatkan kualitasnya menjadi berkurang.
2. Kerikil / Batu Pecah (split)
Kerikil sebaiknya memiliki sifat yang keras, bukan merupakan batu-batu lunak, apalagi batu Apung (yang berongga). Batu Pecah (split) memiliki kualitas lebih baik, karena sifatnya yang keras dan permukaan batunya sendiri kasar, sehingga pengikatan akan lebih kuat, sehingga mutu Beton akan semakin kuat.
3. Besi Beton
Kualitas Beton berbeda-beda. Kualitas ini hanya bisa dibuktikan dengan percobaan Tegangan Tarik, yaitu dengan menarik Besi Beton tersebut dan mengukurnya pada tegangan berapa Kg besi tersebut akan crash. Percobaan ini hanya bisa dilakukan dengan menggunakan mesin khusus. Mutu besi beton yang baik adalah yang memiliki kekuatan tarik (standard yield strength / Ys) minimal 24 kg / mm2.
Untuk mendapatkan kekuatan struktur yang baik, kita harus menggunakan besi beton dengan kualitas yang baik pula. Namun bila dana yang dimiliki tidak mencukupi, maka dapat pula menggunakan besi beton dengan kualitas menengah.
4. Semen Abu-abu (Portland Cement)
Sekilas dilihat semua semen yang beredar di pasaran memiliki kesamaan, baik harga maupun kualitasnya. Namun sebaiknya menggunakan semen dengan Merk "terpercaya" untuk mendapatkan plesteran yang kuat.
5. Bata Merah atau Batako
Sebaiknya menggunakan Batubata yang memiliki ciri keras, tidak mudah pecah, dan memiliki ukuran yang seragam. Fungsi bata merah dapat digantikan oleh batako apabila dana yang tersedia tidak mencukupi, namun dari segi kekuatan bata merah lebih kuat daripada batako.
6. Kayu
Pilihlah kayu dengan kadar air dibawah 20% agar konstruksi bangunan kuat dan tidak berubah. Kayu yang baru (masih basah) akan cenderung mengalami perubahan bentuk setelah beberapa bulan pemasangan. Jadi menggunakan kayu yang sudah di Oven/dikeringkan akan lebih baik hasilnya dibanding dengan kayu yang tidak di Oven.
7. Genteng
Genteng tanah liat dan beton menjadi primadona pasar karena lebih indah dan suasana rumah yang dirasakan lebih dingin. Namun genteng jenis ini cenderung harganya mahal, dan kerangka atap atau kuda-kuda harus lebih kuat apabila kita menggunkan genteng jenis ini.
Alternatif lain yang saat ini adalah dengan menggunakan Gentel Metal. Genteng jenis ini dibuat dengan bahan dasar Seng dan Zyncalum, dengan motif yang mirip Genteng Batu/Beton. Genteng jenis ini juga jauh lebih ringan, sehingga kerangka (kuda-kuda) Atap bisa dibuat lebih sederhana.
Bahan dan material Bangunan sebenarnya sangat banyak tapi disini saya hanya menyajikan beberapa jenis saja, karena untuk mengurainya satu-persatu kayaknya susah juga ya... :) Gak cukup waktunya...
Advertisement
Komentar :
Posting Komentar untuk "Jenis Material Bahan Bangunan dan Tips Memilihnya "