Indonesia menjadi salah satu negara yang memproduksi produk sawit terbesar di kawasan Asia. Tanah yang subur dan pengembangan yang baik membuat tanaman sawit tumbuh subur di Indonesia. Hal ini menjadikan wilayah Indonesia banyak digunakan sebagai perkebunan kelapa sawit untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Dalam pemenuhan ini, para pemilik perkebunan membutuhkan banyak tenaga kerja manusia maupun alat dan teknologi dalam memproses bibit sawit hingga menjadi produk sawit olahan sebelum diperjual belikan.
Perkebunan Kelapa Sawit
Kelapa sawit merupakan jenis tanaman perkebunan atau industri yang memiliki kegunaan sebagai penghasil minyak industri, minyak masak hingga menjadi bahan bakar. Terdapat dua jenis tanaman kelapa sawit, yakni elaeis guineensis dan elaeis oleifera. Keduanya banyak digunakan dalam pertanian komersil penghasil minyak kelapa sawit.
Tanaman kelapa sawit memiliki tinggi antara 0 hingga 24 meter. Buah dan bunga berbentuk tandan dan memiliki banyak cabang dalam satu tanaman. Buah tanaman kelapa sawit cenderung kecil dan memiliki warna merah kehitaman apabila sudah masak atau matang. Daging dan kulit buah dari tanaman kelapa sawit ini mengandung minyak yang kemudian diolah menjadi bahan minyak goreng, lilin dan sabun. Ampas dari pengolahan ini banyak digunakan sebagai pakan ternak, terutama sebagai bahan pakan ayam.
Sejak tahun 2006, Indonesia berhasil mengalahkan Malaysia dalam produksi kelapa sawit dalam tingkat internasional edngan luas lahan mencapai 16.381.959 hektare. Dengan luas tersebut, Indonesia mempunyai lebih dari 700 perkebunan kelapa sawit yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Penggunaan Alat Berat di Perkebunan Kelapa Sawit
Dalam proses penanaman hingga mengolah sawit menjadi minyak olahan, pemilik perkebunan memerlukan beberapa alat berat. Alat-alat ini akan membantu dalam penanaman, contohnya alat berat excavator yang digunakan untuk pembukaan lahan, pembuatan dan pembersihan parit, penggalian fondasi bangunan dan jembatan, dan lain sebagainya
Baik perkebunan berskala kecil milik warga sekitar maupun berskala besar milik instansi perusahaan sama-sama memerlukan alat berat excavator sebagai salah satu alat bantu dalam pengolahan lahan menjadi perkebunan kelapa sawit. Hal ini untuk memudahkan dan mempersingkat proses penanaman dan menggantikan tenaga kerja manusia yang dapat memiliki beban biaya lebih besar dibandingkan dengan penggunaan alat berat.
Alasan lain yakni kondisi tanah pada lahan perkebunan yang tidak stabil membutuhkan bantuan alat-alat berat dengan kapasitas yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Banyak pemilik perkebunan yang memilih alat berat jenis kecil namun lincah dan mudah dioperasikan untuk membantu pekerjaan lapangan.
Ada beberapa jenis excavator yang dapat menjadi pilihan dalam pengolahan kebun kelapa sawit. Antara lain:
Mini Excavator Yanmar
Yanmar Indonesia adalah salah satu produsen alat berat untuk perkebunan yang banyak digunakan dalam perkebunan kelapa sawit. Mini Excavator Yanmar menjadi pilihan favorit karena komponen-komponen utama seperti engine dan body excavator diproduksi Yanmar guna menjamin mutu serta memudahkan servis atau easy maintenance.
Mini Excavator Yanmar dilengkapi dengan GPS yang berfungsi untuk memonitor dan mendeteksi masalah di sekitar excavator. Alat ini dapat langsung memberi informasi kepada operator alat berat dan distributor mengenai kerusakan sehingga kerusakan dapat diatasi sebelum excavator mengalami down time. Alat GPS ini juga dapat berfungsi mencegah kehilangan unit akibat ulah tidak bertanggung jawab dengan menghubungkan GPS excavator ke perangkat ponsel pintar agar lokasi alat selalu terdeteksi.
Lebih lanjut, alat ini juga dilengkapi dengan cylinder guard yang memberikan keamanan pada silinder boom, baik bagian atas, bawah dan depan sehingga alat aman dari benturan saat digunakan. Desain Mini Excavator Yanmar tergolong unik dengan bentuk alat yang kecil namun mampu menjangkau secara luas dan tidak kalah lincah dengan jenis excavator lainnya.
Mini Excavator Yanmar dilengkapi dengan lampu mesin yang terletak di bagian tengah sehingga dapat memberi pencahayaan yang maksimal untuk operator alat saat digunakan pada malam hari atau dengan pencahayaan minim.
Trakindo Mini Hydraulic Excavator (Minihex) CAT 305E2 CR
Mini Hydraulic Excavator (Minihex) CAT 305E2 CR diproduksi Trakindo secara khusus untuk membantu kinerja lapangan sektor perkebunan, terutama perkebunan kelapa sawit. Dilansir dari kontan.co.id, Rozy Andrianto selaku Division Head Construction Industry Marketing Trakindo, memaparkan bahwa jenis ini memiliki tenaga yang besar, jangkauan terpanjang, kapasitas bucket terbesar serta kapasitas angkat terbesar.
Rozy menjelaskan, Minihex CAT 305E2 mampu menghasilkan kinerja maksimal di areal sempit karena alat ini mempunyai tenaga engine 42 HP dengan tenaga gali 38,6 KN. Untuk kinerja hidrolik, Minihex memiliki keunggulan yaitu akurat dan andal dengan kapasitas bucket 0.16 m3, tinggi galian dengan maksimum 5,69 m dan jangkauan gali 6,04 m.
Dengan fitur dan kemampuan tersebut, Rozy menilai Minihex sangat kompatibel untuk penggunaan di sektor perkebunan – untuk menggali parit, irigasi, merapikan kebun, juga dapat dimaksimalkan pada sektor konstruksi.
Sama dengan Yanmar, Trakindo mengeluarkan Minihex dengan desain kecil, ramping namun dapat bergerak lincah serta sangat cocok untuk digunakan pada lahan pertanian atau perkebunan. Rozy menjelaskan lebih lanjut, untuk sektor perkebunan kelapa sawit, Minihex menyasar pasar Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan.
class = "fb-comments"
data-href = "https://arparts.id/alatberat-kelapasawit-excavator/"
data-numposts = "10"
data-lazy = "true"
data-colorscheme = "light"
data-order-by = "social"
data-mobile=true>
Posting Komentar untuk "Ini Alasan Excavator Cocok untuk Medan Perkebunan Kelapa Sawit!"