Alat berat excavator secara umum digunakan untuk medan yang berat serta membawa muatan berat yang tidak dapat diangkut oleh tenaga manusia. Kita biasa melihat excavator digunakan pada sektor pembangunan infrastruktur dan jalan raya, pertambangan, perkebunan, kehutanan atau forestry, hingga pengerukan sedimen sungai untuk mencegah bencana banjir.
Excavator dengan ketangguhan dan teknologi yang dimiliki digunakan pada sektor strategis untuk membantu penyelesaian pekerjaan yang tidak dapat menggunakan tenaga manusia secara keseluruhan. Dengan penggunaan alat berat excavator, pekerjaan atau proyek akan lebih cepat selesai, berjalan dengan efisien, meminimalisir kecelakaan pada sumber daya manusia, serta memudahkan pekerjaan.
Alat Berat Excavator di Awal Pandemi
Wabah COVID-19 yang menyerang Indonesia sejak tahun 2019 silam telah membawa banyak perubahan pada kehidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyak sektor strategis Indonesia yang terkena dampak dari wabah mendunia ini, mulai sektor ekonomi dan bisnis, sektor kesehatan, sektor pendidikan, hingga sektor industri.
Indonesia mengalami kemunduran ekonomi yang cukup kentara di awal pandemi dengan berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar berdasar pada Peraturan Presiden atau PP Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang diundangkan tanggal 31 Maret 2020 silam.
Adanya PSBB ini sebagai upaya pemerintah Indonesia dalam mengontrol persebaran wabah serta memutus mata rantai agar pandemi dapat ditangani dan selesai dengan cepat tanpa menimbulkan banyak korban jiwa maupun kerugian material.
Dengan adanya PSBB ini, ruang gerak masyarakat semakin dibatasi dan juga berimbas pada sektor industri dan pembangunan, dimana banyak proyek pembangunan infrastruktur dan jalan raya yang ditunda pengerjaannya untuk memaksimalkan program PSBB ini.
Hal tersebut tentu berdampak pula pada produksi dan permintaan alat berat excavator, dimana permintaan akan alat berat semakin terbatas dan menurun seiring berjalannya waktu yang membuat sektor penjualan alat berat kian lesu.
Tidak hanya di Indonesia, beberapa negara juga mengalami kemunduran serupa dalam bidang ekonomi dan pembangunan sebagai dampak dari adanya wabah COVID-19 ini.
Alat Berat Excavator di Tahun 2021
Selama pandemi berlangsung, pemerintah Indonesia telah membuat beragam paket kebijakan ekonomi dan bisnis yang diharapkan dapat membantu pulihnya sektor krusial tersebut dan mengangkat tingkat konsumsi masyarakat dalam skala kecil maupun besar.
Himpunan Industri Alat Berat Indonesia atau Hinabi menyatakan telah mencatat produksi alat berat dalam negeri di kuartal pertama 2021 mencapai 1417 unit, atau dengan kata lain, telah mengalami pertumbuhan sekitar 45% dibanding dengan periode yang sama di tahun 2020 lalu. Lebih lanjut, tercatat produksi alat berat pada kuartal pertama tahun 2021 mendekati poin 50% dari total produksi di sepanjang tahun 2020 yang hanya mencapai 3.427 unit.
Jenis hydraulic excavator masih menjadi alat berat primadona yang paling banyak diproduksi pada kuartal pertama tahun 2021 ini, dengan mencapai angka 1.331 unit. Hal tersebut bagi Ketua Umum Hinabi Jamalludin merupakan kabar yang sangat baik bagi sektor industri alat berat. Peningkatan tersbeut sangat berarti setelah sektor alat berat mengalami masa paceklik di awal terjadinya pandemi COVID-19 di Indonesia.
Sektor pertambangan batu bara menjadi sektor yang paling banyak mengalami peningkatan yang juga berdampak pada peningkatan produksi dan permintaan akan alat berat excavator dalam tiga bulan pertama di tahun 2021. Pasar batu bara di Indonesia sendiri mengalami peningkatan sejak awal tahun 2021 dimana para produsen batu bara di Indonesia kembali gencar memproduksi salah satu sumber daya fosil yang dalam prosesnya membutuhkan bantuan alat berat excavator.
Kabar Terbaru dari Alat Berat Excavator di Second Wave COVID-19
Indonesia mengalami second wave atau gelombang kedua dari wabah COVID-19 setelah sebelumnya berhasil menurunkan kurva penyebaran virus corona. Hal ini diperkirakan terjadi dengan adanya cluster Hari Raya Idul Fitri beberapa waktu silam dimana masyarakat mulai lengah menerapkan protokol kesehatan saat berkunjung ke kampung halaman. Selain itu, keteledoran masyarakat dan kurang tanggapnya pemerintah akan kemungkinan gelombang kedua dari COVID-19 di Indonesia menjadi faktor lainnya.
Sejak pertengahan bulan Juni, berita kenaikan angka penderita dan kematian akibat virus corona terus meningkat, bahkan membuat pasokan beberapa obat dan oksigen mengalami kelangkaan. Varian Delta yang lebih mematikan juga menjadi faktor utama lainnya yang menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Dilansir dari Kastara.ID, alat berat excavator dikerahkan oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta untuk membantu menanggulangi pandemi COVID-19 di kawasan Ibukota. Jenis alat berat tersebut digunakan untuk membantu pengerukan tanah di Taman Pemakaman Umum Rorotan di Jakarta Utara yang menjadi TPU khusus warga yang meninggal dunia akibat COVID-19.
Dengan meningkatnya penderita COVID-19 ini, terjadi peningkatan pula pada angka kematian yang membuat relawan TPU kewalahan dalam mengurus pemakaman pasien. Bantuan alat berat excavator dari SDA DKI Jakarta diharapkan dapat mempermudah kinerja para relawan selama pandemi berlangsung.
class = "fb-comments"
data-href = "https://arparts.id/alatberat-excavator-tpurorotan/"
data-numposts = "10"
data-lazy = "true"
data-colorscheme = "light"
data-order-by = "social"
data-mobile=true>
Posting Komentar untuk "Excavator Membantu Kinerja Nakes Selama Pandemi"