Benjamin Holt mungkin sedang tersenyum di alam sana, tatkala “melihat” kemajuan kota-kota di berbagai belahan dunia. Nama Holt tidak bisa dipisahkan dari sejarah bulldozer: sebuah alat berat pertama di dunia yang diciptakannya tahun 1904.
Sulit dibayangkan
bagaimana wajah Bumi ini tanpa adanya alat berat seperti bulldozer,
excavator, crane, dan sejenisnya. Tentu tidak ada menara pencakar langit
seperti Burj Khalifa di Dubai (829,8 meter), Shanghai Tower (632 meter), King
Abdul Aziz Endowment Tower, Mekkah (601 meter), dan sebagainya.
Tidak mungkin pula ada
jembatan-jembatan terpanjang di dunia seperti Danyang – Kunshan Grand Bridge di
Shanghai (164,8 km) atau yang membelah sungai, danau, kanal, dan areal
persawahan.
Tidak usah jauh-jauh.
Tanpa alat berat, tidak mungkin Pemerintah Indonesia bisa membangun jalan tol
Trans Jawa dan Trans Sumatera, hingga waduk-waduk raksasa. Semua proyek
infratruktur ini bisa dikerjakan berkat bantuan alat berat, termasuk bulldozer.
Bulldozer dulu dikenal
dengan nama crawler tractor. Sebagian lagi menyebutmya caterpillar. Semua ini
ada sejarahnya. Simak terus artikel ini sampai tuntas ya…
1. Sejarah crawler
tractor
Crawler tractor
sebenarnya sudah ada pada abad ke-18. Bentuknya masih sangat sederhana, bahkan
harus ditarik oleh tenaga manusia. Tahun 1713, Frenchman M Hermand D’ mengusulkan
agar traktor ditarik oleh sekawanan kambing.
Richard Lovell
Edgeworth (1744-1817) kemudian terinspirasi dan sukses menciptakan crawler
tractor yang didukung tenaga mesin uap. Temuannya itu kemudian dipatenkan pada
tahun 1770.
Tahun 1901, muncul
kabar baik dari Alvin Orlando Lombard, yang bekerja pada perusahaan Hornsby
(Inggris). Lombard menciptakan trek dalam kendaraan untuk meningkatkan daya
tarik di salju.
Alat berat ini dinamakan
arratrador, sejenis loko bertenaga uap, yang kemudian berhasil digerakkan oleh
mesin pembakaran internal. Alat ini dipatenkan pada tahun 1904.
2. Benjamin Holt,
penemu bulldozer
Namun keberhasilan Lombard itu tidak sampai mengantarnya sebagai pelopor konstruksi. Gelar itu justru disandang Benjamin Holt, boss Holt Manufacturing Co di Stockton, California, AS. Holt disebut sebagai penemu bulldozer (tahun 1904).
Holt dan Lombard
sempat bersitegang mengenai sistem yang diciptakan masing-masing. Lombard
bahkan menuding Holt menggunakan ide-idenya.
Holt awalnya mengembangkan
beberapa rangkaian untuk tenaga mesin uapnya. Hasil temuannya ini kemudian
dipatenkan pada akhir tahun 1904, atau tahun yang sama dengan pematenan sistem
yang diciptakan Lombard dari perusahaan Hornsby.
Persaingan terus
berlanjut, ketika Hornsby mengubah salah satu mesin traktor uap yang beroda ke
dalam format crawler yang dikembangkan Holt.
Kedua pihak lalu bersepakat
melacak tenaga tarik mesin pada traktor itu. Sebenarnya versi Hornsby memiliki kemiripan
dengan bulldozer yang dikenal sekarang ini. Misalnya, traktor dikontrol dengan
mengendalikan kekuatan di setiap lintasan. Namun roda di depan rel seperti
mesin milik Holt.
Menyadari pemasaran
produknya tidak sebaik rivalnya, akhirnya Hornsby menjual hak paten traktor
temuannya kepada Holt. Tahun 1909, alat berat ini lebih dikenal dengan nama caterpillar.
3. Dari caterpillar
menjadi bulldozer
Istilah caterpillar dipopularkan
oleh fotografer yang bekerja dengan Holt. Saat memotret salah satu traktor ciptaan
Holt, dia melihat rekaman gambar yang unik.
Sang fotografer
mengaku melihat sesuatu seperti lintasan bergelombang, yang terlihat menyerupai
caterpillar alias ulat. Mungkin ini bekas roda rantai yang meninggalkan jejak
di tanah.
Holt langsung memberi
reaksi. Dia kemudian menggunakan nama caterpillar untuk alat beratnya itu. Nama
ini diperkenalkan sekitar 15 tahun sebelum perusahaan Caterpillar Tractor
Company berdiri.
Pada bulan Agustus 1925, perusahaan Holt berkongsi dengan pesaing utamanya: CL Best Gas Tractor Co. Kedua perusahaan itu sepakat mendirikan Caterpillar Tractor Company.
Caterpillar Tractor
Company sekarang berada dalam naungan Caterpillar Inc, bermarkas di Amerika
Serikat. Caterpillar kini menjadi salah satu produsen alat berat terkemuka di
dunia dengan merk CAT.
Yang menarik, ketika
Holt meluncurkan produk perdananya, crawler tractor belum dilengkapi pisau
bulldozer. Padahal pisau ini sudah ada sebelum ditemukannya bulldozer atau
jenis traktor lainnya.
Pisau bulldozer terdiri atas bingkai dan pisau di bagian depan. Alat ini digunakan untuk membuang kotoran dengan memanfaatkan keledai sebagai pendorong bingkai pisau tersebut.
Ketika bulldozer mulai
digunakan banyak orang atau perusahaan, muncul temuan pemasangan pisau
bulldozer pada alat berat tersebut. Ada yang menduga, perusahaan yang memasang
pisau itu adalah LaPlant Choate, Iowa, AS.
Sekarang alat berat
yang dulu bernama crawler tractor atau caterpillar lebih dikenal dengan sebutan
bulldozer. Apa alasannya?
Istilah “bulldozer” diambil
dari kata “bull-dosed”, yang berarti mencambuk –bisa juga menangkis– seseeorang.
Istilah bull-dosed kemudian dipelesetkan menjadi bulldozer pada tahun 1886.
Namun istilah ini sebernarnya digunakan untuk penyebutan pistol kaliber besar.
Menjelang abad ke-20, muncul istilah “bulldozing” yang berarti menggunakan kekuatan keras untuk mendorong. Nama inilah yang kemudian dilekatkan pada alat berat ciptaan Holt. Karena subjek atau pelaku, maka alat ini bukan disebut bulldozing, tetapi bulldozer.
Dalam perkembangannya,
sejumlah produsen alat berat terkemuka di dunia berlomba-lomba untuk
menciptakan bulldozer yang paling canggih dengan biaya operasional seminimal
mungkin.
Alat berat ini
kemudian bersifat multifungsi. Semula hanya digunakan untuk membantu pekerjaan
/ proyek di areal perkebunan, pertanian,
dan pembangunan jalan.
Saat ini bulldozer juga digunakan untuk membersihkan puing-puing bangunan, mengeksplorasi hasil tambang, mengeruk tumpukan salju tebal, meratakan permukaan tanah di daerah perbukitan, dan sebagainya.
Baca juga: jenis jenis bulldozer, fungsi dan kelengkapannya
Itulah sejarah bulldozer yang perlu Anda ketahui, dan menjadi pembelajaran bersama. (*)
By: Arparts.id
class = "fb-comments"
data-href = "https://arparts.id/sejarah-bulldozer-diwarnai-persaingan-holt-dan-hornsby/"
data-numposts = "10"
data-lazy = "true"
data-colorscheme = "light"
data-order-by = "social"
data-mobile=true>
Posting Komentar untuk "Sejarah Bulldozer Diwarnai Persaingan Holt dan Hornsby"