Kabar Ekonomi: Volvo Mencatat Penjualan Kuat di Q1


Di tengah pemulihan ekonomi setelah wabah pandemi COVID-19 sejak tahun 2020 silam, Volvo mencatat penjualan yang cukup memuaskan pada Q1 tahun 2021 ini. Hal ini diharapkan dapat menjadi angin segar bagi pulihnya kondisi ekonomi global maupun kondisi ekonomi industri alat berat.





Kondisi Pasar Alat Berat di Masa Pandemi





Berbagai kebijakan ekonomi, kesehatan dan berbagai sektor penting lainnya dilakukan demi memutus rantai penyebaran virus Corona di seluruh dunia, temasuk tindakan lockdown dan pembatasan kegiatan berskala besar di sejumlah negara.





Hal ini tentu memberi dampak yang cukup besar, seperti reses pada beberapa negara maju di dunia akibat ketidak sanggupan negara untuk melakukan kegiatan ekonomi berskala regional maupun global. Di Indonesia sendiri, kegiatan PSBB membawa dampak ekonomi yang cukup besar bagi masyarakat dan pelaku ekonomi lainnya.





Hingga saat ini, Indonesia masih belum pulih dari keterpurukan ekonomi akibat wabah COVID-19, terlebih setelah Indonesia menderita second wave dari penyebaran virus Corona. Namun, beberapa negara telah berhasil bangkit dan mulai meningkatkan kegiatan ekonomi.





Kondisi Volvo pada Q1 Tahun 2021





volvo Q1




Berkat adanya pemulihan yang kuat pada paruh kedua tahun lalu yang didorong oleh tingkat aktivitas yang tinggi pada segmen infrastruktur serta peningkatan aktivitas konstruksi, Volvo Construction Equipment telah melihat permintaan keseluruhan pada Q1 202 yang mengalami peningkatan tajam dari periode yang sama di tahun lalu, dengan asupan pesanan yang juga meningkat hingga mencapai 73 persen.





Permintaan di China, pasar peralatan konstruksi terbesar di dunia, menjadi kuat setelah adanya investasi infrastruktur dari pihak pemerintah. Bersama dengan peningkatan penjualan di semua pasar dan segmen global, Volvo Construction Equipment berhasil membalikkan dampak negatif yang ditimbulkan oleh wabah COVID-9 di tahun lalu untuk hasil keuangan kuartal pertama pada tahun 2021.





Pengiriman alat berat juga mengalami peningkatan hingga mencapai angka 53 persen pada Q1, didorong oleh penjualan yang lebih tinggi pada semua wilayah dengan peningkatan terbesar kembali di kawasan China.





Selama tiga bulan pertama di tahun 2021, Volvo Construction Equipment mengalami peningkatan penjualan bersih dengan angka 23 persen menjadi SEK 24.742 M (SEK 20.148 M pada Q1 2020) – sedikit lebih tinggi dari periode yang sama pada tahun 2019 sebelum pandemi melanda secara global.





Pada SEK 3.822 M, pendapatan operasional juga mengalami peningkatan, yakni naik dari SEK 2.678 M pada periode yang sama di tahun 2020. Pendapatan ini dipengaruhi secara positif oleh volume mesin yang lebih tinggi dan pemanfaatan kapasitas dalam sistem industri, pengurangan biaya, serta peningkatan pendapatan layanan, yang sebagian diimbangi secara negatif oleh efek campuran. Hal tersebut tercermin dari marjin usaha yang mencapai angka 15,4 persen naik dari 13,3 persen pada periode yang sama di tahun sebelumnya.





Selain adanya investasi infrastruktur yang kuat, tingkat persediaan yang rendah pada dealer dan kebutuhan mereka untuk mengisi kembali, juga dinilai berkontribusi pada peningkatan asupan pesanan hingga menyentuh angka 73 persen pada Q1 tahun 2021.





Dibandingkan dengan perkiraan perlambatan dan ketidakpastian yang diciptakan oleh wabah COVID-19 pada tahun-tahun sebelumnya, pengiriman di semua wilayah dinilai mengalami peningkatan. Permintaan untuk mesin berukuran besar dan menengah menjadi lebih kuat dibandingkan dengan mesin kompak.





Meski seluruh pasar menunjukkan peningkatan permintaan secara keseluruhan, pasar Eropa memiliki awal yang cukup lambat untuk tahun ini yang dipengaruhi oleh pembatasan COVID-19 di pasar-pasar utama, seperti Jerman dan Prancis, namun selepas itu keadaan kembali membaik dengan munculnya berbagai momentm.





Sementara itu, asupan pesanan bersih telah mengalami peningkatan sebesar 87 persen berkat adanya permintaan yang lebih kuat pada paruh akhir kuartal ini, dimana total pengembangan di pasar Eropa telah menurun hingga mencapai angka 9 persen.





Di China, perkembangan pasar Volvo CE mengalami peningkatan hingga 142 persen dalam dua bulan pertama, jika dibandingkan dengan volume yang sangat rendah akibat adanya COVID-19 pada Q1 tahun 2020. Kawasan Asia (tidak termasuk China) juga menikmati awal yang positif untuk tahun ini dengan adanya peningkatan sebesar 16 persen, terutama yang menonjol di pasar-pasar utama termasuk Asia Tenggara, India dan Korea.





Kawasan Amerika Selatan juga mengalami peningkatan yang kuat, yakni mencapai angka 41 persen dari tahun lalu, mencerminkan adanya peningkatan permintaan komoditas. Sementara itu di kawasan Amerika Utara, ekspektasi untuk investasi infrastruktur pemerintah lebih lanjut menciptakan sentimen positif di antara pelanggan, yang kemudian mengarah ke peningkatan sebesar 7 persen dari Q1 tahun 2020.





Presiden Volvo CE Melker Jernberg mengatakan: “Sangat menggembirakan melihat permintaan meningkat di kuartal pertama tahun ini, dengan penjualan yang meningkat di semua wilayah dan pasar. Kami yakin bahwa kami telah melewati masa sulit bagi pelanggan kami, karyawan kami serta industri yang lebih luas dan saat ini mulai melihat aktivitas yang lebih tinggi. Di banyak negara, kami telah melihat adanya peningkatan investasi dalam infrastruktur, sesuatu yang kami harapkan akan terus berlanjut di masa depan. Bersama dengan tingginya aktivitas konstruksi di beberapa sektor lain, hal ini mendorong permintaan untuk mesin dan layanan baru, yang tercermin dari pengiriman dan penerimaan pesanan yang meningkat tajam di kuartal pertama.”



class = "fb-comments"
data-href = "https://arparts.id/alatberat-excavator-volvo/"
data-numposts = "10"
data-lazy = "true"
data-colorscheme = "light"
data-order-by = "social"
data-mobile=true>


Posting Komentar untuk "Kabar Ekonomi: Volvo Mencatat Penjualan Kuat di Q1"