Doosan Infracore dan Hyundai: Pemerintah Korea ‘Setuju’ Adanya Akuisisi


Doosan Infracore menjadi salah satu nama besar dalam industri pasar alat berat. Berbagai jenis alat berat berkualitas tinggi berhasil diproduksi oleh perusahaan asal Korea Selatan tersebut guna memenuhi kebutuhan pasar, terutama dalam kendaraan alat berat.





Baru-baru ini muncul kabar bahwa Doosan Infracore akan diambil alih oleh Hyundai Heavy Industries Holdings (HHIH) yang telah disetujui oleh regulator antimonopoli pemerintah Korea Selatan.





Akuisisi Doosan Infracore oleh Hyundai





hyundai




Dalam berita yang dilansir dari laman Equipment Indonesia, Komisi Persaingan Usaha Korea Selatan telah memberikan persetujuan mengenai akuisisi atau ambil alih perusahaan Doosan Infracore oleh Hyundai Heavy Industries Holdings (HHIH). Persetujuan akuisisi tersebut diklaim senilai US$735 juta dalam kutipan Korea Herald.





Pada tanggal 5 Februari 2021 kemarin, konsorsium antara pihak KDB Investment (KDBI) dengan Hyundai Heavy Industries Holdings (HHIH) diumumkan bahwa kedua pihak telah menandatangani perjanjian definitive dalam akuisisi atau pengambilalihan perusahaan induk dari Doosan Infracore, yakni Doosan Heavy Industries & Construction.





Lebih lanjut, pihak Hyundai atau HHIH memberikan pernyataan bahwa kesepakatan tersebut akan membuat Hyundai “siap untuk menaklukkan pasar global (dengan Hyundai dan Doosan Infracore) sebagai produsen peralatan konstruksi terkemuka Korea.”





Berdasar pada perjanjian definitif yang telah dijelaskan pada bulan Februari tersebut, konsorsium antara kedua belah pihak – yakni HHIH dan KDBI, menghasilkan proses ambil alih sebesar 34,97 persen saham di Doosan Infracore dari perusahaan induknya, yaitu Doosan Heavy Industries & Construction.





Dalam proses konsorsium tersebut menjelaskan tujuan dari ambil alih atau adanya akuisisi tersebut yakni untuk menaikkan posisi kedua perusahaan – Doosan Infracore dan Hyundai, dari posisi liga tingkat kedua saat ini menuju ke liga tingkat atas dalam pasar konstruksi global. Tujuan tersebut dilakukan dengan kegiatan investasi besar-besaran dalam bidang teknologi masa depan, seperti alat berat excavator bertenaga listrik serta teknologi tak berawak (autopilot) atau otomatis.





Hyundai Heavy Industries Holdings (HHIH) tidak hanya mendorong Komisi Persaingan Usaha Korea untuk melakukan persetujuan ambil alih perusahaan terhadap Doosan Infracore, namun juga otoritas beberapa negara lainnya, termasuk China, dan memiliki rencana untuk menyelesaikan proses tersebut dalam kuartal ketiga tahun 2021 ini.





Selain itu, HHIH juga menyatakan bahwa proses ambil alih terhadap Doosan Infracore juga akan membawa nama-nama produsen alat berat besar lainnya berada dalam naungan yang sama, selain Hyundai Construction Equipment atau HCE.





Lebih lanjut pihak HHIH menyebutkan bahwa proses ambil alih tersebut memiliki tujuan untuk memposisikan perusahaan sebagai pemain atas Korea Selatan dalam sektor industri peralatan konstruksi. Hal ini didukung dengan adanya portofolio bisnis tingkat grup dalam sektor infrastruktur penting – termasuk pembuatan kapal, kilang minyak, serta peralatan konstruksi atau alat berat konstruksi.





Profil Doosan Infracore





doosan




Doosan Infracore Construction Equipment merupakan perusahaan multinasional asal Korea Selatan yang berada dalam naungan Doosan Group. Perusahaan ini dimulai pada tahun 1977, dimana Doosan Group mulai membentuk ‘Divisi Peralatan Konstruksi’ dan berlanjut di tahun berikutnya yakni tahun 1978 dengan produksi atau pengiriman excavator pertama dari Doosan Group.





Dengan keberhasilan mengembangkan seri alat berat excavator “SOLAR” dengan merk Doosan, di tahun 1989, perusahaan tersebut berhasil ikut andil dalam Pameran ‘Bauma 1989’ – pameran bisnis alat berat konstruksi bergengsi, dengan 9 model alat berat excavator.





Seiring berjalannya waktu, perusahaan yang berpusat di Distrik Jung, Kota Seoul, Korea Selatan ini berhasil mengembangkan berbagai jenis alat berat, terutama alat berat excavator, dengan teknologi mutakhir dan dapat diaplikasikan pada berbagai pekerjaan. Seperti pertambangan, pembangunan infrastruktur dan jalan raya, kehutanan, hingga perkebunan.





Doosan Infracore yang didirikan pada 23 Oktober 2000 silam juga melebarkan sayap dalam pasar global, termasuk pasar alat berat di Indonesia, dengan beberapa pencapaian. Salah satunya yakni melakukan kerjasama dengan PT Boma Bisma Indra (BBI) dalam rangka mengamankan basis produksi mesin di luar negeri untuk negara berkembang di kawasan Asia Tenggara di tahun 2019.





Profil Hyundai Heavy Industries Holdings





Hyundai Heavy Industries Holdings bermula sebagai suatu bisnis pembuat kapal di sebuah desa nelayan kecil pada tahun 1972 lalu. Kemudian, Hyundai Heavy Industries Group terus berkembang dan melakukan berbagai inovasi menjadi pemimpin dalam industri alat berat berskala global.





Hyundai Heavy Industries Holdings didukung oleh tingkat kepemimpinan yang kuat dalam industri pembuatan kapal dan akan terus memimpin pertumbuhan masa depan dalam sektor pabrik lepas pantai dan industri, mesin dan peralatan mesin, sistem kelistrikan, peralatan konstruksi, kilang minyak dan petrokimia, serta energi hijau.





Hyundai Heavy Industries Group telah menyelesaikan peralihan pada struktur perusahaan induk dengan peluncuran “Hyundai Heavy Industries Holdings”. Perombakan pada grup tersebut terjadi di tengah meningkatnya kebutuhan untuk meningkatkan tata kelola perusahaan, memastikan kesehatan keuangan, serta membantu anak perusahaan untuk sepenuhnya berfokus pada spesialisasi inti perusahaan.



class = "fb-comments"
data-href = "https://arparts.id/akuisisi-doosaninfracore-hyundai/"
data-numposts = "10"
data-lazy = "true"
data-colorscheme = "light"
data-order-by = "social"
data-mobile=true>


Posting Komentar untuk "Doosan Infracore dan Hyundai: Pemerintah Korea ‘Setuju’ Adanya Akuisisi"