Strategi Mempercepat Jadwal Proyek Konstruksi
Fast Track
Salah satu manfaat yang potensial dapat diraih dari penggunaan Konsultan Manajemen Proyek adalah fast tracking, yaitu mempercepat jadwal dengan mengerjakan bagian-bagian lingkup proyek secara tumpang tindih.
Pada cara tradisional, proses kegiatan proyek bergerak setapak demi setapak mengikuti pola urutan tertentu, seperti merumuskan gagasan, studi kelayakan, desain-engineering, menyiapkan dokumen, lelang, pengadaan, konstruksi, dan serah terima. Urutan tersebut memerlukan waktu panjang, karena pekerjaan berikutnya baru dimulai setelah pekerjaan sebelumnya selesai.
Pada kegiatan proyek atau konstruksi, misalnya mendirikan gedung, bila telah ditentukan lokasinya, maka paket pekerjaan persiapan lahan dapat dikontrakkan dan segera dimulai sambil menunggu selesainya desain struktur dan kerangka bangunan. Dengan pendekatan, maka tahap-tahap pekerjaan bisa langsung dimulai meskipun rencana pekerjaan selanjutnya masih dalam tahap desain-engineering.
Metode ini bukan tanpa risiko, karena bila suatu pekerjaan menunjukkan telah dimulai tanpa menunggu tuntasnya rancangan pekerjaan sebelumnya, terbuka kemungkinan kurangnya sinkron sehingga perlu pengerjaan ulang atau modifikasi. Risiko-risiko di atas diperkecil dengan meminta Konsultan Manajemen Proyek untuk mengkaji dan mengimplementasi pendekatan fast track.
Bagi proyek-proyek yang tidak terlalu besar dan kompleks, peranan Konsultan Manajemen Proyek tersebut diatas banyak dijumpai dalam praktek yang dapat dikatakan sebagai menggantikan tugas kontraktor utama dalam hal membagi paket pekerjaan kepada beberapa kontraktor atau subkontraktor dan mengkoordinasikan implementasinya.
Pada cara tradisional, proses kegiatan proyek bergerak setapak demi setapak mengikuti pola urutan tertentu, seperti merumuskan gagasan, studi kelayakan, desain-engineering, menyiapkan dokumen, lelang, pengadaan, konstruksi, dan serah terima. Urutan tersebut memerlukan waktu panjang, karena pekerjaan berikutnya baru dimulai setelah pekerjaan sebelumnya selesai.
Pada kegiatan proyek atau konstruksi, misalnya mendirikan gedung, bila telah ditentukan lokasinya, maka paket pekerjaan persiapan lahan dapat dikontrakkan dan segera dimulai sambil menunggu selesainya desain struktur dan kerangka bangunan. Dengan pendekatan, maka tahap-tahap pekerjaan bisa langsung dimulai meskipun rencana pekerjaan selanjutnya masih dalam tahap desain-engineering.
Metode ini bukan tanpa risiko, karena bila suatu pekerjaan menunjukkan telah dimulai tanpa menunggu tuntasnya rancangan pekerjaan sebelumnya, terbuka kemungkinan kurangnya sinkron sehingga perlu pengerjaan ulang atau modifikasi. Risiko-risiko di atas diperkecil dengan meminta Konsultan Manajemen Proyek untuk mengkaji dan mengimplementasi pendekatan fast track.
Bagi proyek-proyek yang tidak terlalu besar dan kompleks, peranan Konsultan Manajemen Proyek tersebut diatas banyak dijumpai dalam praktek yang dapat dikatakan sebagai menggantikan tugas kontraktor utama dalam hal membagi paket pekerjaan kepada beberapa kontraktor atau subkontraktor dan mengkoordinasikan implementasinya.
Tetapi bagi proyek E-MK berukuran besar dan kompleks, seperti pembangunan industry berat, kompleks petrokimia, dan lain lain, di samping KMP yang mewakili kepentingan pemilik, masih di perlukan kontraktor utama yang selain tugasnya dalam kepenyeliaan dan pengkoordinasian pekerjaan pekerjaan subkontraktor dan manu-faktur, juga bertangggung jawab penuh atas jadwal, finansial, maupun intregritas proyek yang di bangun.
Multikontraktor
Pada pengelolan proyek yang tidak menggunakan Konsultan Manajemen Proyek (non KMP), umumnya pemilik memilih kontraktor utama untuk bertanggung jawab pada kegiatan implementasi fisik. Selanjutnya, kontraktor utama dengan pertimbangan efesiensi dan ekonomi, mengkaji lingkup proyek mana yang dapat di serahkan kepada kontraktor atau subkontraktor, dan disusun menjadi berbagai paket kerja.
Alternative lain, yaitu dengan memakai pendekatan Konsultan Manajemen Proyek, di mana pemilik langsung mengadakan kontrak dengan beberapa kontraktor, setelah menentukan paket paket yang bersangkutan untuk maksud tersebut. dalam hal demikian, KMP bertugas membantu pemiik menentukan paket kerja tersebut, dan mengkoordinasikan implementasi fisik mewakili pemilik.
Secara garis besar, keuntungan pengelolaan dengan KMP dalam hubungannya dengan multikontraktor adalah sebagai berikut.
Secara garis besar, keuntungan pengelolaan dengan KMP dalam hubungannya dengan multikontraktor adalah sebagai berikut.
•Mengurangi beban evorhead pemilik proyek.
•Memberikan kesempatan lebih luas kepada pemilik untuk menentukan pelihan kotraktor atau subkontraktor dan supplier. Hal ini penting dalam kaitannya dengan kesempatan berpartisipasi bagi perusahaan menengah, atau kecil, atau local.
•Memberikan kemungkinan yang lebih luas untuk melaksanakan fast tracking.
Adapun kelemahannya adalah karena absennya kontraktor utama, maka tidak ada satu organisasi penanggung jawab tunggal mengenai integritas implementasi fisik proyek, serta hasil hasilnya secarah keseluruhan. Karena dalam hal ini, titik berat KMP adalah koordinasi kegiatan multikontraktor dan multi-supplier. Oleh karena itu, adanya kontraktor utama bagi proyek proyek besar dan kompleks perlu mendapatkan pertimbangan dan perhatian yang seksama.
Contoh Paket untuk Multikontraktor
Banyak sekali jumlah dan jenis paket yang dapat disusun oleh KMP pada suatu proyek E-MK seperti:
• Penyiapan lahan;
• Pembuatan pondasi dan struktur;
• Bangunan pekerjaan civil yang lain;
• Listrik, instrument, pengecatan (color coding);
• Pengerukan dan pengurukan;
• Pembuatan dermaga dan perlengkapannya;
• Pembuatan tangki atau fasilitas penimbunan lainnya.
Sedangkan untuk proyek proyek gedung dapat berupa:
• Persiapan lahan;
• System piling dan pondasi;
• Kerangka dan kusen kusen;
• Instalasi listrik;
• Instalasi air dan pembangunan’
• System air conditioning;
• Petamanan
Dalam merencanakan paket di atas, di samping masalah teknis juga perlu dipertimbangkan tersedianya kontraktor kontraktor yang cukup mampu untuk diserahi tugas pekerjan tersebut.
• System piling dan pondasi;
• Kerangka dan kusen kusen;
• Instalasi listrik;
• Instalasi air dan pembangunan’
• System air conditioning;
• Petamanan
Dalam merencanakan paket di atas, di samping masalah teknis juga perlu dipertimbangkan tersedianya kontraktor kontraktor yang cukup mampu untuk diserahi tugas pekerjan tersebut.
Sumber ; Manajemen Proyek Imam Soeharto
Anda Bisa Membaca Artikel lain tentang Manajemen Proyek dibawah ini. Jika anda suka mohon Like dan di Bagikan ke teman-teman yang lain. Terima Kasih
- Cara Membuat Proposal Proyek
- Cara Membuat Proposal Proyek 2
- Cara Pengadaan Konsultan Proyek
- Jasa dan Lingkup Kerja Kontraktor
- Jasa Konstruksi Dalam Kegiatan Proyek
- Jenis Pekerjaan Konsultan Manajemen Konstruksi
- Peranan dan Kerja sama Para Peserta Proyek - New !!
- Jenis Kontrak hasil Penunjukan Langsung
- Paket Pengadaan Barang dan Jasa
- Konsultan Manajemen Proyek
- Kerangka Acuan Kerja
- Kerjasama Dalam Proyek BOT - New !
- Klarifikasi Akhir dan Randa Tangan Kontrak
- Memilih Jenis Proyek Konstruksi -New !
- Menerima dan Meneliti Proposal
- Penertia dan Fungsi Manajemen Kontruksi
- Proses Seleksi dan Pembentukan Kontrak
- Panitia Tender Proyek Konstruksi
- Paket Lelang Tender Konsultan Proyek
- Pemilihan Kontraktor Harga Tidak Tetap New !
- Rencana Anggaran Biaya dan Program Kerja
- Rancangan Kontrak Proyek Kontruksi
Posting Komentar untuk " Strategi Mempercepat Jadwal Proyek Konstruksi"