Profil Produktivitas Tenaga Kerja Proyek
Profil Produktivitas Tenaga Kerja Proyek- Dalam hubungan ini dikenal pola umum yang menggambarkan profil kecenderungan naik turunnya produktivitas tenaga kerja (direct labor) selama tahap konstruksi, . Bila keadaan fisik lapaangan dan jadwal konstruksi telah diketahui, maka profil tersebut hendaknya segera dibuat dan selanjutnya diadakan penyesuaian (up-dating) berdasarkan masukan-masukan hasil implementasi sesungguhnya. Penjelasan lebih lanjut adalah sebagai berikut.
Mobilisasi Tenaga Kerja
Pada tahap awal ini yang berlangsung 10-15 persen dari masa konstruksi, produktivitas berkurang (+ / - persen). Hal ini karena para pekerja memerlukan masa pengenalan dan penyesuaian pekerjaan. Juga pada masa menanjak (build-up) seringkali sulit mengikuti secara tepat kenaikan jumlah kegiatan dengan kenaikan jumlah pekerjaan yang diperlukan, sehingga menimbulkan pengaturan yang kurang efisien.Periode Puncak
Pada masa ini dicapai produktivitas optimal, jumlah tenaga kerja tidak bertambah dan telah terbiasa (familiar) dengan pekerjaan maupun kondisi medan atau lapangan yang dihadapi.Periode Menurun
Menjelang akhir konstruksi, produktivitas cenderung menurun, terutama disebabkan oleh:• Kurang tepatnya perencanaan. Misalnya, masa kontrak kerja belum berakhir sedangkan pekerjaan sudah menipis, sehingga terjadi kelebihan tenaga kerja.
• Sikap mental atau semangat yang mengendur, karena melihat pekerjaan mulai berkurang dan belum tentu tersedia lapangan kerja berikutnya.
• Terlambatnya demobilisasi. Sering dijumpai penyelia ingin menahan pekerjaan yang berlebihan dengan menunggu sampai hasil kerjanya meyakinkan.
Bila faktor tersebut telah diperhitungkan jauh sebelumnya, maka dapat direncanakan pendekatan pengelolaan yang sebaik-baiknya. Langkah pertama adalah mencoba mencari data dan informasi terakhir mengenai angka indeks produktivitas di daerah proyek. Kemudian diteliti faktor-faktor yang mempengaruhi indeks tersebut, dengan melihat kondisi fisik lokasi atau lapangan proyek sesungguhnya, serta menganalisis faktor-faktor lain yang nantinya mungkin diberlakukan terhadap proyek (aplicable).
Bila dari kondisi dan sifat-sifat tersebut telah dapat diperkirakan besar angkanya produktivitas, selanjutnya angka ini dipakai untuk menghitung keperluan total tenaga kerja, berikut fasilitas (perumahan sementara, transportasi, catering, dan lain-lain). Sementara itu, program peningkatan keterampilan dan pelatihan perlu diperhatikan, karena dapat menaikkan produktivitas mereka secara efektif.
Sumber : Manajemen Konstruksi Imam Soeharto
Baca Artikel Lain di Bawah ini :
- Subkontraktor dalam Proyek Kontruksi
- Ekspedisi Transportasi Dalam Proyek
- Keselamatan Kerja Konstruksi
- Memantau Proses Produksi Manufaktur
- Bidang Keahlian Konsultan Manajemen Proyek
- Tujuan dan Fungsi Peserta Proyek
- Peranan dan Tugas Pemilik Proyek
- Defenisi dan Contoh WBS Proyek
- Hubungan Antara Engineering dan Pengadaan Proyek
- Desain Engineering
- Perencanaan dan Kordinasi dala Proyek - New !!
- Produk Kerja antara dan Akhir
- Defenisi Lingkup Proyek Manajemen
- Lingkup Kegiatan Jasa Konstruksi
- Produktivitas Tenaga Kerja dalam Proyek
- Hubungan Antara Owner dan Kontraktor
- Perencanaan Sumber Daya Manusia dalam Proyek
- Pengelolaan Alat-Alat konstruksi
- Hubungan Antara Owner, Kontraktor, dan Konsultan
- Pekerja Langsung dan Subkontraktor
Posting Komentar untuk "Profil Produktivitas Tenaga Kerja Proyek"