Penjualan Alat Berat Sedang Naik, Ini Dia Rekomendasi Sahamnya


Penjualan alat berat tengah naik pada tahun 2022 ini. Salah satu perusahaan yang merasakannya adalah PT United Tractors Tbk atau UNTR. Penjualan terbesar untuk alat berat dipegang oleh merek Komatsu.





Berdasarkan laporan dari perusahaan, pada 6 bulan pertama tahun 2022, penjualan untuk alat berat sudah mencapai 2.873 unit. Angka ini naik 111,09 persen dari realisasi penjualan di waktu yang sama tahun lalu. Sebelumnya hanya terjual 1.361 unit alat berat di semester pertama tahun 2021.





Target Penjualan Alat Berat 4.800 Unit Terjual





Menghadapi tren penjualan yang sedang tinggi, UNTR sudah menargetkan akan menjual 4.800 alat berat sampai akhir tahun 2022 nanti. Jika dilihat dari penjualan selama 6 bulan pertama tahun 2022, berarti perusahaan ini sudah merealisasikan sekitar 59,8 persen target mereka.





penjualan alat berat
idxchannel.com




Penjualan alat berat merek Komatsu menjadi yang paling laris dari UNTR. Meski begitu, menurut Analis BRI Danareksa Sekuritas, Ignatius Teuh Prayoga, kenaikan penjualan produk Komatsu kemungkinan akan melandai pada paruh kedua 2022 nanti. Namun Ignatius tetap optimis UNTR tetap bisa mempertahankan targetnya.





Selain penjualan alat berat, UNTR ternyata juga mendapatkan keuntungan dari bidang lain. Misalnya, segmen kontraktor pertambangan di anak perusahaan Pamapersada Nusantara atau PAMA. Ada pula segmen batubara di entitas usaha PT Tuah Turangga Agung atau TTA.





Penurunan di Bidang Lain





Walaupun sektor alat berat tengah naik, tapi bukan berarti segmen lain juga mengalami hal yang serupa. Segmen batu bara contohnya, terjadi penurunan sebanyak 7,56 persen dibandingkan tahun sebelumnya.





Di tahun 2021, total penjualan di semester pertama adalah 6,28 juta ton. Sedangkan di tahun 2022 kali ini, dalam periode yang sama, hanya terjual sebesar 5,80 jut ton batu bara. Ini tentu menjadi koreksi dalam laporan perusahaan UNTR.





Hal yang sama terjadi dalam segmen tambang emas. Penjualan alat berat yang sedang naik ternyata tak membuat pembukuan emas tinggi. Dalam laporan UNTR, sepanjang Januari hingga Juni 2022, penjualan hanya ada di angka 143,776 Gold Equivalent Ounces.





Baca Juga : Komatsu PC 200: Excavator Idola di Indonesia





Padahal di semester pertama tahun 2021, penjualan berada di angka lebih tinggi. Penurunan tersebut terjadi hingga 18,17 persen, sehingga tak memberikan untung banyak pada perusahaan. Meski begitu, penjualan emas cenderung stagnan pada Juli 2022.  





Rekomendasi Saham





Menurut Ignatius, ada kecenderungan saham UNTR akan tetap stabil, bahkan naik di sepanjang tahun 2022. Jika ada pihak yang ingin berinvestasi di saham UNTR, jenis sahamnya termasuk masih menarik dan layak untuk investasi jangka panjang.





Penjualan alat berat yang tinggi memang mempengaruhi kondisi saham milik UNTR. Saham ini mendapatkan rekomendasi beli dari BRI Danareksa Sekuritas dengan target harga 34 ribu rupiah per lot-nya.





Tak hanya itu, rencana pembelian atau buyback saham ini juga baik. Jika dilihat dalam indikator bursa efek nasional, anak perusahaan dari PT Astra ini mengalami kenaikan tipis di angka 0,08 persen di level 30.600 rupiah. Ada kemungkinan nilainya akan makin tinggi di masa depan jika perusahaan ini mampu menjaga kinerja baiknya.





Jika tertarik membeli saham di perusahaan ini, nasabah bisa langsung membelinya di bursa efek legal. Memang keuntungan yang didapatkan cukup lambat, namun ini masih jadi saham yang menjanjikan untuk investasi jangka panjang.





Dengan penjualan alat berat yang terlihat belum turun, UNTR bisa meraup keuntungan yang besar. Tentunya untuk memenuhi kebutuhan konsumen, UNTR sudah mempersiapkan beragam strategi.





sumber : investasi.kontan.id



class = "fb-comments"
data-href = "https://arparts.id/penjualan-alat-berat-sedang-naik-ini-dia-rekomendasi-sahamnya/"
data-numposts = "10"
data-lazy = "true"
data-colorscheme = "light"
data-order-by = "social"
data-mobile=true>


Posting Komentar untuk "Penjualan Alat Berat Sedang Naik, Ini Dia Rekomendasi Sahamnya"