Perusahaan yang berfokus pada pembiayaan alat berat sedang bernasib baik. Pasalnya harga komoditas yang melambung sekaligus peningkatan sektor pertambahan dan konstruksi memberikan dampak baik bagi perusahaan.
Pihak OJK memberikan keterangan bahwa kebutuhan untuk pembiayaan alat berat memang besar. Bahkan ada kemungkinan akan terus meningkat ke depannya, khususnya dalam aktifitas pertambangan. Ini juga memberikan pengaruh pada suplai alat berat.
Data Pembiayaan Alat Berat dari Pihak OJK
Otoritas Jasa Keuangan memberikan gambaran, per April 2022, piutang untuk pembiayaan alat-alat berat saja mencapai 32,12 triliun rupiah. Pencapaian ini tentu tinggi, sebab ada kenaikan hingga 18,35 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Suwandi Wiratno yang menjabat sebagai Ketua APPI menambahkan, sektor pertambangan menjadi penyumbang sentiment yang positif pada industri pembiayaan, bahkan jadi yang paling besar. Ini kemudian berpengaruh pada peningkatan pembiayaan piutang pada lini bisnis alat berat.
Baca Juga : Merk Alat Berat Terkenal di Indonesia
Menurut Suwandi, sentiment yang positif tersebut bahkan sudah terasa sejak tahun lalu. Pada perhitungan akhir tahun yang dilakukan oleh APPI, memang sempat ada koreksi, namun hal tersebut terjadi karena ada beberapa pemain pembiayaan alat berat yang masih belum berani melakukan ekspansi.
Perusahaan yang Merasakan Kenaikan Pembiayaan
Salah satu perusahaan yang merasakan peningkatan tersebut adalah Mandiri Tunas Finance (MTF). Perusahaan ini per Mei 2022 mendapatkan kenakan kinerja pembiayaan hingga 832 miliar rupiah. Dari jumlah sebelumnya, ada kenaikan hingga 90,7 persen.
Direktur Sales and Distribution MTF, William Francis Indra, mengatakan bahwa peningkatan tersebut sejalan dengan perbaikan ekonomi pada semester 1 tahun 2022. Peningkatan dikhususkan pada sektor pertambangan dan konstruksi. Untuk saat ini permintaan alat berat yang ada di MTF masih cukup stabil.
Prospek pembiayaan alat berat, menurut William, ada kemungkinan masih akan berlangsung baik di sepanjang tahun 2022. Hal ini terlihat dengan refleksi koreksi angka proyeksi produksi alat berat tahun 2022 oleh Himpunan Industri Alat Berat Indonesia atau Hinabi.
Sebelumnya Hinabi hanya mendapatkan pembiayaan untuk 8 ribu unit. Namun sekarang mereka berhasil mendapatkan tambahan biaya untuk 9 ribu hingga 10 ribu unit. Ini tentu ini sejalan dengan optimisme pada sektor pertambangan dan harga-harga berbagai komoditas yang terus naik.
Proyeksi Pembiayaan Alat Berat MTF ke Depan
MTF memberikan proyeksi bahwa pembiayaan untuk alat berat akan mencapai 2 triliun rupiah untuk tahun 2022 saja. Kontribusi pembiayaan tersebut, menurut MTF, bahkan mencapai 10 persen dari total pembiayaan yang dilakukan.
Meski produksi alat berat saat ini sudah membaik, namun Willian menyesalkan bahwa masih belum cukup produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar. Ini karena percepatan yang dilakukan hanya bisa dilakukan dengan pembiayaan alat berat bahan baku import.
Karena agak sulit mendapatkan bahan baku import, ada kemungkinan harganya mencapai 5 – 15 persen lebih tinggi. Namun MTF sudah bersiap dengan kemungkinan tersebut, mereka akan mendorong peningkatan plafon pembiayaan yang kompetitif, sehingga ketika alat unit sudah ada, customer dapat segera memenuhi kebutuhan investasi.
Tak hanya itu, mereka juga bekerja sama dengan peningkatan segmen usaha badan usaha nasabah Bank Mandiri (captive) yang memiliki kualitas baik. Sehingga pelanggan tak perlu khawatir dengan kualitas dan pelayanan yang didapatkan.
Selain MTF, PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) juga mendapatkan berkah dari pembiayaan alat beratini. Sepanjang paruh pertama tahun 2022 saja mereka sudah mendapatkan dana 107 miliar rupiah. Angka ini lebih tinggi dari periode sebelumnya yang hanya 18,3 miliar rupiah.
Baca informasi lengkap seputar alat berat lainnya disini !
sumber : keuangan.kontan.co.id
class = "fb-comments"
data-href = "https://arparts.id/fenomena-peningkatan-pembiayaan-alat-berat-multifinance/"
data-numposts = "10"
data-lazy = "true"
data-colorscheme = "light"
data-order-by = "social"
data-mobile=true>
Posting Komentar untuk "Fenomena Peningkatan Pembiayaan Alat Berat Multifinance"