Slab (pelat) adalah sebuah elemen struktur horizontal yang berfungsi  menyalurkan beban mati maupun beban hidup menuju rangka pendukung  vertical dari suatu sistem struktur. Elemen-elemen horizontal tersebut  dapat dibuat bekerja dalam satu arah ataupun bekerja dua arah yang  saling tegak lurus (biaksial).
  Menurut sistem strukturnya, pelat dapat dibagi dalam 3 kelompok yaitu :
  1. Pelat tipis lendutan kecil
  Pelat lendutan kecil merupakan pelat dengan perbandingan tebal  terhadap panjang sisi terpendek <= 1/20 (lebih kecil atau sama  dengan) dan ukuran lendutan yang terjadi <= 0,20 tebal pelatnya.
  2. Pelat tipis lendutan besar
  Pelat tipis lendutan besar merupakan sebutan untuk pelat dengan rasio  tebal terhadap panjang sisi terpendek <= 1/20 disertai dengan ukuran  lendutan > 0,20 tebal pelatnya.
  3. Pelat tebal
  Sedang kriteria pelat tebal digunakan untuk pelat yang memilikiketebalan > 1/20 kali panjang sisi terpendek.
 
 Selain berdasarkan sistem strukturnya, pelat dapat dibagi berdasarkan  perbandingan antara panjang dan lebar, pembagian ini adalah
  1. Pelat satu arah
  Disebut pelat satu arah jika pelat memiliki perbandingan antara  panjang dan lebar >= 2 (lebar besar atau sama dengan). Pelat satu  arah biasa digunakan dan dirancang sebagai balok dengan ukuran lebar  tertentu dan disertai tulangan susutpada arah tegak lurus tulangan  lentur.
  2. Pelat dua arah
  Jika perbandingan antara panjang dan lebar <2 maka disebut pelat  dua arah. Metode perancangan pada pelat dua arah dapat berbagai macam,  seperti pendekatan semi elastic, metode garis lelah dan metode jalur
  Pelat merupakan sebuah elemen struktur yang sering digunakan pada berbagai jembatan atau overpass. Pelat pada sebuah jembatan atau overpass  memiliki fungsi antara lain pemisah antara ruang bawah dan ruang atas  jembatan, tempat diletakannya kabel listrik dan penerangan pada ruang  bawah, meredam bising (suara) dari ruang atas atau ruang bawah, menambah  kekakuan horizontal pada bangunan, dan sebagai landasan kendaraan yang  melintas. Namun dalam menggunakan pelat dalam sebuah jembatan ada banyak  hal yang perlu diperhitungkan agar jembatan tersebut dapat berfungsi  dengan aman antara lain :
  1. Berat sendiri (self weight)
  Yang dimaksud berat sendiri adalah berat pelat itu sendiri dan bagian  jembatan yang merupakan elemen struktural, ditambah dengan elemen  non-struktural yang bersifat tetap.
  2. Berat mati tambahan
  Berat mati tambahan adalah berat seluruh bahan digunakan untuk  membangun jembatan tersebut dan menghasilkan beban pada jembatan yang  merupakan elemen non-struktural dan mungkin beratnya masih dapat  berubah.
  3. Berat lalu lintas
  Beban lalu lintas yang perlu diperhitungkan adalah beban truk “T”  yang didefinisikan sebagai berat satu kendaraan berat 3 as. Hal ini  dilakukan karena menurut Dinas Bina Marga, berat kendaraan yang kurang  dari 5 ton kurang begitu mempengaruhi elemen penahan jembatan/overpass.
 
Posting Komentar untuk "Apa Yang Dimaksud Dengan Slab"