Pinjaman Besar untuk Pembiayaan Alat Berat

Pembiayaan alat berat butuh banyak dana, karena itulah pengelolaan dana harus dilakukan dengan baik. Begitulah rencana dari emiten sektor pembiayaan PT Buana Finance Tbk. (BLDD).

Perusahaan tersebut mencatatkan kinerja pembiayaan yang baik pada semester pertama tahun 2022. Apalagi dengan masifnya penyaluran pinjaman yang dilakukan berbagai perusahaan yang berkecimpung dalam bisnis alat berat.

Pembiayaan Alat Berat Naik Pesat dari Tahun 2021

Herman Lesmana, Direktur dari Buana Finance mengungkapkan total pembiayaan per Juni 2022. Berdasarkan laporan perusahaan, total pembiayaan mencapai 1,45 triliun rupiah. Angka tersebut tumbuh pesat sebanyak 55,41 persen lebih tinggi dibandinkan tahun sebelumnya.

Sebagai catatan, di periode yang sama tahun 2021, total pembiayaan yang didapatkan perusahaan hanya sebesar 932 miliar rupiah. Walau sudah naik lebih dari 50 persen, pembiayaan alat berat menurut Herman akan tetap meningkat.

Ada tren peningkatan kebutuhan alat berat, sehingga perusahaan optimis dapat mencapai target 2,58 triliun rupiah sampai akhir tahun 2022. Penyaluran dana kini sudah berjalan dengan baik, meski begitu resiko dan tantangan tetap ada.

Pembiayaan Alat Berat Turun Akibat Pandemi

Pandemi Covid 19 ternyata memberikan dampak yang besar bagi perusahaan ini. Dalam pernyetaan Herman, perusahaan sempat mengalami penurunan penyaluran pembiayaan pada 2020 lalu.

Sebelumnya di tahun 2019, penyaluran dana perusahaan Buana Finance mencapai 2,28 triliun rupiah. Angka tersebut kemudian menurun di 1,18 triliun rupiah selama 2020 karena periode Covid-19 sedang tinggi-tingginya.

Di tahun 2022, Herman melihat ada tren pembiayaan alat berat yang tinggi karena kebutuhannya meningkat. Hal tersebut bisa jadi karena ada sentiment positif dari industry pertambangan dan mineral.

Belum lagi mengenai tren pengetatan kebijakan moneter global, serta eskalasi tensi geopolitik yang ada di Ukraina dan Rusia. Secara perlahan stabilitas ekonomi mulai terbentuk kembali di Indonesia.

Tak hanya itu, menurut Herman, kebutuhan terkait sektor proyeksi juga terus meningkat. Berbagai aspek terkait dengan investasi, modal kerja dan lainnya secara perlahan mengalami peningkatan. Ini tentunya akan mendongkrak berbagai sektor ekonomi tanah air.

Komoditas Baru Bara Menguat

Peningkatan juga terasa di bagian korporasi yang bergerak di bidang batu bara, nikel, emas hingga aluminium. Sektor pertambangan ini mengalami kenaikan harga yang beruntun dan terlihat positif, sehingga bisa memberikan keuntungan besar.

Hal ini terlihat dengan pembiayaan alat berat yang tinggi. Dalam catatan semester pertama tahun 2022 mengenai perusahaan leasing, perusahaan yang melayani pembiayaan mobil bekas dan alat berat mencatatkan kenaikan total aset.

Setidaknya ada peningkatan 9,7 persen dari periode sebelumnya hingga 3,9 triliun rupiah. Angka tersebut termasuk seluruh komponen piutang, baik untuk pembiayaan konsumen, sewa pembiayaan, maupun pajak piutang.

Per Juni 2021, ada kenaikan laba bersih yang dirasakan oleh perusahaan – perusahaan tersebut. Laba bersihnya tumbuh hingga 3,22 miliar rupiah menjadi 22,19 miliar rupiah di bulan Juni 2022. Hal yang sama juga dirasakan oleh perusahaan Buana Finance.

Pada tahun 2019, perusahaan ini mendapat keuntungan sekitar 33,42 miliar. Angka tersebut terjadi sebelum pandemic berlangsung. Setelah Covid-19 melanda seluruh dunia, laba bersih perusahaan kemudian turun di angka 13,31 miliar rupiah.

Pembiayaan alat berat tentu menjadi salah satu sektor penghasil keuntungan besar bagi perusahaan semacam Buana Finance. Dengan pengelolaan yang tepat, sektor ini bisa membantu meningkatkan perekonomian di Indonesia dan memberikan kesejahteraan untuk berbagai pihak, dari masyarakat hingga korporasi yang menaunginya.

sumber : financial.bisnis.com

class = "fb-comments"
data-href = "https://arparts.id/pinjaman-besar-untuk-pembiayaan-alat-berat/"
data-numposts = "10"
data-lazy = "true"
data-colorscheme = "light"
data-order-by = "social"
data-mobile=true>