Penjualan Alat Berat Tinggi, UNTR Untung


Penjualan alat berat tengah naik pesat, hal ini terlihat dengan tingginya jumlah alat berat yang terjual. Salah satu perusahaan yang turut merasakan tren ini adalah PT United Tractors Tbk atau UNTR.





Sepanjang pertengahan tahun ini saja, UNTR sudah menjual sekitar 2.873 unit alat berat bermerek Komatsu. Jumlah tersebut meningkat hingga 111 persen dari tahun sebelumnya. Menurut catatan, di tahun 2021 penjualan alat berat hanya sejumlah 1.361 unit.





Dari laporan perusahaan, penjualan untuk alat berat masih di dominasi oleh sektor pertambangan. Berdasarkan total penjualan, 61 persen alat yang terjual merupakan alat berat khusus untuk aktifitas tambang. Di bawahnya ada sektor konstruksi dengan jumlah 18 persen.





Berturut-turut di bawahnya adalah penjualan sektor kehutanan dengan total 12 persen. Ada pula penjualan alat berat untuk sektor agribisnis dengan total 9 persen penjualan. Menurut catatan bulan Juni, UNTR sudah berhasil menjual 437 alat berat.





Ada kemungkinan di bulan mendatang, tren ini belum turun. Untuk produk yang terjual, market share yang paling tinggi adalah alat berat merek Komatsu, dengan penjualan bulan Juni mencapai 28 persen.





Rincian Penjualan Alat Berat UNTR





Tak hanya penjualan alat berat, anak perusahaan UNTR, Pamapersada Nusantara juga melaporkan kenaikan penjualan. Dari laporan perusahaan induk UNTR, produksi lapisan penutup meningkat hingga 436,5 juta bank cubic meter. Jumlah tersebut naik hingga 6,65 persen dari periode sebelumnya yang hanya menghasilkan 409,6 juta bcm.





Meski mengalami peningkatan yang stabil, namun realisasi produksi batubara perusahaan ini turun. Jika sebelumnya UNTR berhasil mendapatkan 58 juta ton batu bara, untuk periode Januari – Juni 2022, hanya didapatkan 50,4 juta ton saja. Penurunan yang terjadi sekitar 14,85 persen.





penjualan alat berat
peakpx.com




Penjualan alat berat yang tinggi sepertinya tak mempengaruhi penjualan emas. Lewat anak perusahaannya, Agincourt Resources, segmen emas mengalami penjualan yang stagnan. Dari pembukuan perusahaan, emas yang terjual bulan Januari – Juni 2022 hanya sebesar 143,776 persen.





Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 18,17 persen dari realisasi penjualan pada periode sebelumnya. Namun UNTR tak perlu khawatir karena nilai emas tak akan turun selama beberapa periode mendatang.





Optimis dengan Penjualan Alat Berat





UNTR optimis tren naiknya penjualan untuk alat berat akan bertahan lama, setidaknya sampai 2022 berakhir. Peningkatan yang terjadi sejak tahun 2021 ini tentu menjadi angin segar bagi perusahaan yang berkecimpung dalam bidang ini.





Baca Juga : Jadi Sumber Cuan, Permintaan Alat Berat Tinggi





Tak hanya UNTR yang optimis mengenai tren ini, emiten anak usaha dari PT Astra Internasional Tbk atau ASII juga berpendapat sama. Untuk tahun 2022, ASII menargetkan sekitar 3.700 alat berat akan terjual.





Penjualan alat berat yang tinggi juga ditargetkan oleh United Tractors. Direktur perusahaan ini, Iman Nurwahyu, menargetkan menjual 3.700 alat berat sepanjang tahun 2022. Berdasarkan prediksi Iman, kemungkinan 800 alat berat yang terjual akan memenuhi sektor pertambangan.





Iman juga optimis tren ini belum akan berhenti, sebab proyek yang mulai terjun di bidang pertambangan juga sedang tinggi. Sehingga ada indikasi kalau alat berat akan dibutuhkan dalam jumlah besar. Hal ini juga terlihat dengan penjualan selama Januari hingga Februari 2022 yang mengindikasikan market terus naik.





Tiap perusahaan sudah membuat strategi untuk mengakomodasi permintaan dari konsumen. Penjualan alat berat yang tinggi tentunya harus diimbangi dengan jumlah produk yang mencukupi. Beberapa perusahaan sudah mulai mengalokasikan dana untuk belanja modal.





sumber : cnbcindonesia.com



class = "fb-comments"
data-href = "https://arparts.id/penjualan-alat-berat-tinggi-untr-untung/"
data-numposts = "10"
data-lazy = "true"
data-colorscheme = "light"
data-order-by = "social"
data-mobile=true>


Posting Komentar untuk "Penjualan Alat Berat Tinggi, UNTR Untung"