Alat Berat Tenggelam Dalam Lumpur Setelah 10 Hari Beroperasi


Normalisasi sungai menjadi salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan untuk meminimalisir potensi banjir selama musim hujan berlangsung. Sayangnya proses normalisasi tidak selalu berjalan mulus. Salah satu alat berat tenggelam dalam lumpur selama melakukan normalisasi sungai.





Pada tanggal 06 September 2022, alat berat jenis excavator long arm dilaporkan tenggelam dalam lumpur di area sungai yang sedang di normalisasi. Peristiwa ini terjadi di Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan.





Alat Berat Tenggelam Dalam Lumpur Selama Normalisasi





Tindakan normalisasi tidak bisa dilakukan sembarangan dan hanya bisa dilakukan oleh pihak pemerintah. Normalisasi Sungai Kerinci yang membuat excavator tenggelam sendiri dilakukan oleh pihak pemerintah Kabupaten Pelalawan sehingga dapat dipastikan bahwa excavator yang tenggelam tersebut merupakan milik pemerintah.





Kronologi Alat Berat Tenggelam Di Sungai Kerinci





alat berat tenggelam
travel.kompas.com




Musibah tenggelamnya excavator di Sungai Kerinci cukup menyedot perhatian banyak kalangan mulai dari warga sekitar hingga pemerintah setempat. Sungai Kerinci sendiri memang menjadi salah satu sungai yang di normalisasi di wilayah Pelalawan untuk mengantisipasi banjir selama musim hujan tahun ini.





Berdasarkan penuturan operator excavator terkait, peristiwa alat berat tenggelam ini terjadi saat excavator telah beroperasi selama 10 hari dalam proyek normalisasi tersebut. Excavator jenis long arm ini bertugas melakukan pengerukan tanah dan lumpur dalam proyek normalisasi tersebut.





Sayangnya pada hari Selasa, 6 September 2022 excavator tersebut tenggelam dalam lumpur yang sedang dikeruknya akibat gambangan yang menopangnya amblas. Amblasnya gambangan ini membuat excavator tergelincir dan tenggelam dalam lumpur dengan kedalaman mencapai 5 meter.





Beruntung operator dan petugas lain yang ada di sekitar bisa menyelamatkan diri sehingga peristiwa ini tidak memakan korban sama sekali. Meski begitu, excavator yang diketahui merupakan milih PUPR Kabupaten Pelalawan ini belum bisa kembali beroperasi karena lebih dari 90% bagian excavator terendam lumpur.





Penanganan Tenggelamnya Excavator Long Arm Milik PUPR





Proyek normalisasi Sungai Kerinci sendiri diketahui melibatkan beberapa jenis alat berat diantaranya excavator amphibi dan excavator long arm. Beruntungnya hanya satu alat berat saja yang tergelincir dan tenggelam di area tersebut.





Segera setelah excavator tersebut tenggelam, pihak pemerintah Pangkalan Kerinci segera menangani hal ini dengan memanfaatkan excavator amphibi untuk mengevakuasi alat berat tenggelam tersebut. Excavator amphibi ini diterjunkan untuk mengeruk lumpur di sekitar tempat alat berat tersebut tenggelam agar badan excavator bisa lebih terlihat dan bisa dengan mudah diangkat ke permukaan.





Setelah tenggelam, hanya bagian lengan atas saja yang terlihat dari permukaan sementara bagian lainnya baik kabin, mesin, hingga lengan bawah tertutup oleh lumpur. Hal ini cukup mempersulit proses evakuasi karena bobot bagian yang tertutup jauh lebih berat dibandingkan dengan bobot bagian excavator yang nampak di permukaan.





Hingga saat ini proses evakuasi excavator belum memberikan hasil signifikan. Excavator long arm yang tenggelam masin belum bisa diangkat karena sulitnya proses pemindahan lumpur di sekitar bagian excavator.





Proses evakuasi ini juga diawasi langsung oleh beberapa pejabat seperti Ketua DPRD Pelalawan, Bahruddin. Bahruddin menuturkan bahwa ia segera turun ke lapangan setelah mendapatkan laporan mengenai kejadian ini dari beberapa warga.





Baca Juga : Diduga Lakukan Aktivitas Tambang Ilegal, Alat Berat Berdalih Lakukan Normalisasi Sungai





Bukan hanya sekedar meninjau proses evakuasi, Bahruddin juga turut memberikan evaluasi terhadap prosedur pelaksanaan normalisasi sungai yang dilakukan Dinas PUPR tersebut. Bahruddin menuturkan bahwa prosedur atau SOP normalisasi sungai perlu dibuat dengan sangat ketat dengan berbagai pertimbangan termasuk keamanan alat yang digunakan.





Kejadian alat berat tenggelam ini diharapkan menjadi perhatian dan pelajaran khusus bagi seluruh jajaran dinas pemerintahan agar lebih hati-hati dalam mempersiapkan perlengkapan penunjang alat berat yang digunakan. Excavator yang tenggelam sendiri akan terus di evakuasi untuk kemudian di perbaiki agar bisa segera digunakan dalam berbagai proyek lainnya.





Sumber : riaupos.jawapos.com



class = "fb-comments"
data-href = "https://arparts.id/alat-berat-tenggelam-dalam-lumpur-setelah-10-hari-beroperasi/"
data-numposts = "10"
data-lazy = "true"
data-colorscheme = "light"
data-order-by = "social"
data-mobile=true>


Posting Komentar untuk "Alat Berat Tenggelam Dalam Lumpur Setelah 10 Hari Beroperasi"