Perencanaan Keterbatasan Sumber Daya Proyek
Untuk Merencanakan Jadwal Proyek yang ekonomis dan murah seperti yang kita bahas sebelumnya. Maka Perencanaan Sumber Daya perlu maksimalkan dan diperhatikan, Karena waktu atau Jadwal proyek sangat tergantung pada pemenfaatan dan pengendalian Sumber daya yang digunakan dalam proyek. baik Sumber Daya Manusia, Peralatan, maupun Material. Olehnya itu pada kesempatan ini kita akan membahas lebih lanjut tentang Perencanaan Keterbatasan Sumber Daya dalam Proyek.
Perencanaan Sumber Daya dalam Proyek sangat menentukan Efektifitas dan kesuksesan sebuah proyek, baik dari segi Waktu, Biaya, maupun Kualitas atau Mutu. olehnya pada pada kesempatan ini melalui Kampus Teknik Sipil ini kita akan membahas tentang cara memaksimalkan Sumber Daya dalam sebuah Perencanaan Proyek.
Untuk menunjukkan sejauh mana Pengaruh Keterbatasan Jumlah Sumber Daya terhadap Jadwal, maka pada Gambar dibawah ini diberikan sebuah contoh jaringan kerja dari suatu proyek yang memiliki jumlah sumber daya terbatas.
Contoh proyek dengan keterbatasan sumber daya |
Dengan memakai perhitungan maju-mundur dihasilkan :
- Jalur kritis : a - b - f - h
- Waktu penyelesaian proyek: 20 hari
- Float total c : 10 hari
- Float total d - e - g: 3 hari
Jika digambarkan dengan bagan balok berskala waktu, akan tampak seperti Gambar dibawah ini :
Jaringan kerja yang disajikan dengan bagan balok |
Keterbatasan sumber daya tersebut ditunjukkan pada gambar diatas. dan Gambar dibawah ini dengan keadaan sebagai berikut :
Pengaruh keterbatasan sumber daya terhadap float |
- Pekerjaan c memerlukan sumber daya yang sama (misalnya, tukang kayu) dengan pekerjaan b, sedangkan sumber daya ini terbatas, sehingga c harus digeser sebagian float totalnya terpakai dari 10 tinggal 3 hari.
- Pekerjaan g memerlukan sumber daya yang sama dengan f, padahal ini terbatas, sehingga g harus digeser, sebagian float totalnya terpakai dari 3 menjadi 2 hari.
Dari contoh di atas dapat ditarik kesimpulan secara umum sebagai berikut :
- Keterbatasan sumber daya akan mengurangi jumlah float.
- Kemungkinan akan terbentuk kegiatan kritis baru, di samping yang telah ada sebelumnya (sewaktu memakai dasar sumber daya tak terbatas).
- Di samping tergantung pada hubunganhubungan antarkegiatan, float juga tergantung kepada keterbatasan sumber daya.
Misalnya, jalur kritis bukan terletak di jalur yang terpanjang seperti pengertian yang dipegang selama ini, tetapi mungkin di jalur yang memiliki keterbatasan sumber daya yang terparah.
Meratakan Penunaan Sumber Daya
Aspek lain yang perlu diperhatikan dalam hubungan antara jadwal dan sumber daya adalah usaha pemakaian secara efisien. Di sini yang akan ditinjau adalah sumber daya yang berbentuk tenaga kerja.Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, seringkali penyediaannya terbatas, baik karena faktor kualitas ataupun hal-hal lain. Merekrut, menyeleksi, dan melatih tenaga kerja memerlukan biaya mahal dan membutuhkan waktu lama sebelum mereka siap pakai.
Setelah mereka bergabung dengan proyek, tidak mudah untuk melepas dan memanggil kembali untuk bekerja sesuai dengan fluktuasi pekerjaan yang tersedia.
Sedangkan menahan mereka untuk stand-by akan menelan biaya yang dipandang tidak efisien. Oleh karena itu, diusahakan jangan sampai terjadi fluktuasi keperluan secara tajam. Metode CPM dapat membantu mengatasi masalah tersebut, yang dikenal sebagai pemerataan sumber daya atau resource leveling.
Penyajian Grafis
Pemerataan sumber daya dengan CPM dapat dikerjakan dengan cara grafis. Pertama-tama membuat koordinat y dan x, pada y dicantumkan sumber daya, misalnya tenaga kerja, sedangkan sumbu y menunjukkan kurun waktu.Dicari Jalur Kritis dan Float Jaringan Kerja dari proyek yang diteliti, kemudian komponen-komponen kegiatan proyek digambarkan pada koordinat yang telah disiapkan.
Komponen kegiatan nonkritis diatur dengan menggeser-geser (sebatas float yang tersedia) dan mengusahakan untuk tidak terj adi fluktuasi yang tajam.
Ilustrasi
Suatu proyek terdiri dari tujuh pekerjaan yang tersusun menjadi jaringan kerja seperti pada Gambar dibawah ini.Proyek terdiri dari 7 pekerjaan |
Setiap komponen pekerjaan memerlukan sumber daya yang berbentuk tenaga kerja sebagai berikut :
- Kegiatan a sebanyak 20 orang selama 6 hari.
- Kegiatan b sebanyak 15 orang selama 3 hari.
- Kegiatan c sebanyak 15 orang selama 3 hari.
- Kegiatan d sebanyak 10 orang selama 3 hari.
- Kegiatan e sebanyak 15 orang selama 3 hari.
- Kegiatan f sebanyak 35 orang selama 3 hari.
- Kegiatan g sebanyak 5 orang selama 3 hari.
Jaringan kerja berskala waktu untuk proyek |
Selanjutnya, disusun koordinat x, y, dengan x menunjukkan waktu dan y menunjukkan jumlah tenaga kerja. Bila komponen pekerjaan dipaparkan pada koordinat tersebut akan terlihat seperti Gambar bawah.
Pekerjaan disusun dengan muatan tenaga kerja |
Agar diingat hendaknya pekerjaan kritis (a, f, g) dipaparkan terlebih dahulu. Hasil pemaparan pertama menunjukkan terjadinya keadaan naik turun yang tajam (setelah hari ke-3 terjadi penurunan sejumlah 20 dari total 50 tenaga kerja atau 40 persen yang berlangsung 3 hari kemudian, naik lagi sebesar 40 persen).
Hal ini diperbaiki dengan menggeser kegiatan-kegiatan b, d, dan e yang dimungkinkan karena memiliki float-float sebesar di daftar tersebut. Dengan demikian, keperluan tenaga kerja lebih merata dan tidak terjadi fluktuasi secara tajam.
Susunan pekerjaan setelah diadakan pemerataan |
Ilustrasi tersebut adalah contoh sederhana, di mana pada kenyataan sesungguhnya cukup sulit untuk melakukan pemerataan kegiatan proyek dengan ribuan kegiatan dan tenaga kerja yang heterogen. Namun, dengan penggunaan perangkat lunak atau komputer, kesulitan tersebut banyak teratasi.
Demikianlah Materi sekilas tentang Perencanaan Sumber Daya Proyek. Semoga bisa bermanfaat, Jika anda menyukai Materi ini anda bisa ikuti Updetannya melalui Facebook. mteri berikut yaitu berhubungan dengan Struktur Organisasi Proyek.
KLIK IKUTI
Posting Komentar untuk "Perencanaan Keterbatasan Sumber Daya Proyek"